Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2018, 13:42 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada masa sekarang, kian banyak perempuan yang tetap berkarier meski sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Kesibukan kerja pun kadang membuat waktu kebersamaan ibu dan anak menjadi barang langka.

Meski demikian, sangat penting bagi seorang ibu untuk tetap menyediakan waktu berkualitas dengan anak.

Ahli psikologi anak, Anna Surti Ariani mengatakan, seorang ibu harus pandai dalam mengalokasikan waktu untuk anak di sela kesibukannya.

"Kalau bisa melakukan interaksi yang lebih berkualitas, efeknya untuk anak akan sangat luar biasa, dan dia bisa menumbuhkan karakter positif."

Demikian dikatakan Anna saat peluncuran kampanye Lotte Choco Pie, #PremiumMomentsTogether di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Karakter positif tersebut, menurut Anna, bisa terbangun dengan adanya interaksi antara ibu dan anak.

Baca juga: Mamain Cafe, Tempat Hang Out Ramah Anak di Selatan Jakarta

Ada banyak karakter positif yang bisa dibentuk, misalnya kedisiplinan. Dengan pembiasaan sejak kecil, karakter tersebut akan terbentuk hingga dewasa.

"Ketika cukup konsisten menjalani rutinitas itu, dia akan punya keteraturan, dan tahu ketika dia dibangunkan harus mandi, sarapan."

"Itu simpel, tapi kebiasaan disiplin itu akan membantu dia," tutur Anna.

Pada kesempatan yang sama, aktris Carissa Putri juga mengaku selalu berupaya membangun waktu berkualitas dengan anak di sela kesibukannya.

Setidaknya pada waktu sebelum tidur. Waktu tersebut dipergunakannya untuk bertanya pada sang buah hati, Quenzino Acana Naif, mengenai kesehariannya.

Pembahasannya bisa apa saja, mulai dari teman baiknya di sekolah hingga apa saja yang dipelajarinya.

"Itu momentum yang tidak bisa terlewatkan. Meski enggak lama, misalnya pukul 21.00 masuk kamar, pukul 22.00 baru benar-benar tidur."

"Sejam enggak pegang handphone, benar-benar cerita," kata Carissa.

Baca juga: Pahamilah, Kapan Waktu Terbaik Kenalkan Gawai pada Anak

"Itu saat yang premium yang tidak bisa digantikan. Bonding moments together," ucapnya.

Tak hanya ibu, peran ayah sebetulnya sama pentingnya bagi tumbuh kembang anak. Hanya saja ayah dan ibu memiliki peran yang berbeda.

Menurut Anna, peran ibu cenderung mengasuh. Misalnya dalam mendisiplinkan anak makan, berganti pakaian, bersiap ke sekolah, dan lainnya.

Sementara ayah lebih kepada hal ceria, seperti bermain di lapangan, membeli mainan, atau mengajarkan hal yang berisiko seperti mencari benda di taman.

Peran keduanya memang harus saling melengkapi. Namun, ada momentum di mana ibu lebih dibutuhkan oleh anak.

"Terutama pada saat anak sedih, takut, yang melibatkan emosi negatif," kata Anna.

Baca juga: Anak Tunggal Mudah Tergoda Selingkuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com