Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2018, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber People

KOMPAS.com - Bintang pop Mariah Carey secara terbuka menceritakan perjuangannya melawan gangguan bipolar. Berkat pengobatan yang dilakukannya, ia kini bisa mengendalikan gangguan tersebut.

Majalah People melaporkan bahwa penyanyi AS ini telah didiagnosis gangguan tersebut sejak tahun 2001, tepatnya saat ia dirawat di rumah sakit karena gangguan fisik dan mental.

"Saya tidak ingin mempercayainya," papar superstar yang selama beberapa waktu terus mengingkari kondisinya itu.

Carey akhirnya mencari pengobatan setelah mengalami "beberapa tahun yang paling sulit". Ia mengaku hidup dalam penyangkalan, isolasi dan ketakutan akan sorotan publik yang terus mengarah padanya.

“Itu beban yang terlalu berat untuk dibawa dan saya tidak bisa melakukan itu lagi. Saya mencari dan akhirnya menerima perawatan, saya menempatkan orang-orang positif di sekitar dan kembali melakukan apa yang saya sukai - menulis lagu dan membuat musik,” paparnya.

Tak bisa dipungkiri, wanita 48 tahun ini adalah salah satu penyanyi paling sukses sepanjang masa, dengan 18 lagu yang menjadi hit dan lebih dari 200 juta album terjual. Namun, hidup Carey ia bertahun-tahun menutup rapat penderitaannya.

Saat ini pelantun lagu "We Belong Together" ini menjalani pengobatan untuk gangguan bipolar tipe II. Gangguan bipolar bisa menyebabkan perubahaan mood yang berlawanan dan perilaku.

Bipolar tipe II juga menyebabkan timbulnya periode depresi serta hypomania (terlalu gembira). Sebenarnya, bipolar tipe II ini tidak lebih parah dari gangguan bipolar tipe I, tetapi masih dapat menyebabkan emosi, sulit tidur dan hiperaktif.

“Saya benar-benar minum obat yang tampaknya cukup bagus. Itu tidak membuat saya merasa terlalu lelah atau lamban atau hal seperti itu. Menemukan keseimbangan yang tepat adalah yang paling penting," paparnya dalam wawancara dengan majalah People.

Baca :Mengamati Pilihan Gaya Ikonik Mariah Carey...

Untuk waktu yang lama ia berpikir bahwa dirinya hanya mengalami gangguan tidur yang parah. Namun diluar dugannya, apa yang dialaminya ternyata bukan sekedar insomnia.

"Saya bekerja, dan bekerja dan bekerja. Saya mudah marah dan selalu takut mengecewakan orang lain. Ternyata saya sedang mengalami bentuk mania," tambahnya.

Akhirnya ia menyadari apa yang sebenarnya tengah dialaminya. Ia juga menduga bahwa tanda-tanda episode depresi yang dialaminya dimulai dengan memiliki energi yang sangat rendah.

 

I'm grateful to be sharing this part of my journey with you. @mrjesscagle @people

A post shared by Mariah Carey (@mariahcarey) on Apr 11, 2018 at 3:58am PDT

"Saya akan merasa sangat kesepian dan sedih - bahkan merasa bersalah karena saya tidak melakukan apa yang perlu saya lakukan untuk karir saya,” ucapnya.

Ibu dua anak ini akhirnya memutuskan untuk terus maju. Kini, ia merasa telah berada di tempat yang sangat baik, di mana ia merasa nyaman mendiskusikan perjuangannya mengalahkan bipolar tipe II ini.

Ia juga berharap agar orang-orang menghapus stigma mengenai orang-orang yang menderita bipolar ini. 

"Ini bisa sangat mengisolasi. Itu tidak harus membatasi kalian dan saya menolak penyait ini untuk membatasi atau mengendalikan saya,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber People
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com