Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2018, 17:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dengan semakin mendekatnya tanggal pernikahan, semua mata juga semakin dibuat penasaran oleh pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Meskipun tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana pastinya hubungan sejoli ini, ahli bahasa tubuh dapat menangkap petunjuk halus yang mengungkapkan banyak hal tentang itu.

Tidak ada yang menyangkal bahwa Harry dan Meghan tampak saling mencintai. Tetapi, apakah itu yang benar-benar terjadi sesungguhnya?

Dilansir dari The Independent, Darren Stanton ahli bahasa tubuh dan 'pendeteksi kebohongan manusia' telah menganalisis hubungan asmara pasangan kerajaan ini.

Ia mencoba membantu jutaan pasang mata yang penasaran untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan pasangan ini.

“Saya telah menulis dan menganalisis hubungan pasangan ini, dan apa yang sudah jelas sejak awal adalah bahwa cinta dan rasa hormat satu sama lain adalah tulus dari perilaku non-verbal," papar Darren Stanton.

"Ketika hubungan antar manusia semakin membaik layaknya teman, kolega atau sebagai pasangan kekasih, kita melihat proses alami yang disebut pencocokan dan pencerminan," tambahnya.

Ini terjadi saat dua orang atau lebih menyesuaikan postur, gerakan, dan perilaku masing-masing.

Dan, mereka yang kerap melakukan ini menunjukkan hubungan mendalam dan tulus.

Dalam sebuah sesi wawancara dengan BBC usai acara pertunangannya, dari bahasa tubuh pasangan ini dapat disimpulkan bahwa prediksi orang-orang selama ini memang benar.

"Saya melihat banyak momen yang sangat bagus dalam wawancara ini. Meghan mengapit tangan Harry sepanjang wawancara, sepertinya dia tidak ingin kehilangan kontak meski hanya sesaat," paparnya.

Mereka juga sering menatap mata satu sama lain. Padahal, menurut Darren Stanton, kontak mata yang normal berlangsung selama tiga hingga lima detik.

Kontak mata yang berkepanjangan biasanya dilakukan pada orang yang benar-benar kita cintai atau orang yang akan kita ajak bertarung.

Tapi, tidak mungkin mereka sering melakukan kontak mata karena ingin bertarung, bukan?

Dari semua bahasa tubuh yang diperlihatkan oleh mereka saat sesi wawancara tersebut, jelas terlihat  mereka berdua sedang dimabuk cinta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com