KOMPAS.com - Tabir surya menjadi salah satu produk yang tak boleh dilewatkan pemakaiannya setiap akan beraktivitas di luar ruang. Namun, banyak yang hanya memakai produk ini saat berlibur sehingga tanpa sadar tabir surya "menganggur" di meja.
Jika dibiarkan terlalu lama, bisakah tabir surya mengalami kedaluwarsa? Ternyata mungkin saja.
Menurut ahli dermatologi dan kosmetik Dr Mervyn Patterson dari Woodford Medical, pada dasarnya tabir surya memiliki batas kedaluwarsa. Oleh karena itu kita harus memerhatikan tanggal yang tertera di kemasannya.
"Penting bagi kita untuk tak mengabaikan tanda tersebut karena kandungan kimia dalam tabir surya bisa menurun dan kadar perlindungannya menjadi berkurang," ujar Patterson.
Kebanyakan tabir surya akan bertahan setidaknya satu tahun setelah digunakan.
Ada beberapa kondisi yang menunjukkan bahwa tabir surya yang kita gunakan sudah tak baik alias kedaluwarsa. Tandanya antara lain bau dan teksturnya berubah. Formula di dalamnya akan "terpisah" akibat perubahan kimia di dalamnya.
Jika diaplikasikan ke kulit maka berpotensi menimbulkan iritasi dan fungsi perlindungan terhadap matahari tak maksimal.
"Jika kalian mengalami hal itu, segera buang produknya," ujarnya.
Beberapa hal memicu formula tabir surya menjadi cepat kedaluwarsa. Misalnya, jika kemasan diletakkan di bawah sinar matahari langsung. Menurut Patterson, dalam kondisi tersebut formula paling stabil sekalipun bisa terdegradasi.
"Cara penyimpanan sangat penting. Meninggalkan tabir surya di tempat terkena sinar matahari langsung, apakah di pantai atau jendela belakang mobil, bisa memicu degradasi formulanya. Itu akan mengakibatkan produk tak berkhasiat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.