Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Problem Hipertensi, Gejala, dan Pemicunya

Kompas.com - 16/04/2018, 17:31 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber hellosehat

Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.

Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat.

Kita harus bertanya kepada dokter, jika tekanan darah abnormal terus terjadi.

Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal.

Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi.

Faktor-faktor risiko

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, lebih dari 25 persen penduduk Indonesia yang berusia di atas 18 tahun menderita tekanan darah tinggi maupun prehipertensi.

Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi pada remaja diklasifikasikan sebagai hipertensi primer.

Seperti orang dewasa, penyebab hipertensi primer tidak sepenuhnya dipahami.

Beberapa remaja tampak mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi dari orangtua mereka.

Sementara yang lain menjadi korban gaya hidup buruk, yang mengakibatkan obesitas dan bentuk tubuh tidak ideal yang istilahnya disebut dokter sebagai “menurunnya kebugaran kardiovaskular”.

Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja didasari oleh kondisi medis tertentu yang sudah lebih dulu diidapnya, seperti penyakit jantung maupun ginjal.

Namun secara umum, faktor-faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi:

- Kelelahan

- Diabetes

- Asam urat

- Obesitas

- Kolesterol tinggi

- Penyakit ginjal

- Kecanduan alkohol

- Wanita yang menggunakan pil KB

- Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.

Namun, tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya sebagai referensi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber hellosehat
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com