Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Kesehatan, Lahan Rentan Bisikan

Kompas.com - 19/04/2018, 09:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Fatamorgana situasi suatu hari akan dengan mudah disetir menjadi berbagai isu politis hingga kesenjangan ekonomi – lalu saling lempar tanggung jawab atau saling tuding pemerintahan siapa yang bersalah.

Pada saat krisis itulah publik baru bereaksi, yang biasanya berupa anarkisme dan luapan emosi dangkal yang malah membawa petaka lebih banyak, tanpa menyelesaikan inti masalah.

Sementara itu, kunjungan kerja pejabat tinggi akhirnya hanya seperti gebrakan sesaat yang membuat para pemangku otoritas daerah kelimpungan mengikuti agar tidak kelihatan ‘cuek’.

Berbagai pelatihan dan seminar mendadak bermunculan sesuai instruksi petinggi, sementara etos kerja masih sama dan publik dijadikan objek perubahan. Bukan subjek. Karena, mereka tidak diarahkan untuk menjadi paham, melainkan patuh.

[Baca juga : Mengapa Dunia Pengobatan Selalu Menarik?]

Akhirnya peluang pun diambil. Oleh yang punya modal dan pandai membual. Bahkan, ada pakar yang masuk dalam pusaran itu.

Saat orangtua mengeluh anak tidak doyan sayur dan buah, muncul cairan ajaib berisi semua kebaikan ‘sayur dan buah’.

Saat ibu mengomel tidak punya waktu memasak dan meracik protein sehat, muncul kemasan beku yang siap digoreng menjadi lauk. Mengisi anjuran ‘Isi Piringku’ dengan cara instant.

Cepat sekali gayung bersambut – bahkan produsennya memberi bonus penjualan berupa piring gratis, dimana bagian porsi protein sudah diisi gambar logo sang produsen kemasan beku.

[Baca juga : Pendapat Ahli Berdasarkan Besarnya Pendapatan]

Sementara itu, peraturan pemerintah tentang label dan iklan pangan masih kedodoran.

Publik tidak paham sama sekali, bahwa dalam satu kemasan yoghurt yang katanya sehat untuk pencernaan, mengandung gula yang sama tingginya dengan minuman kaleng bersoda.

Para ibu tidak punya pengetahuan sama sekali tentang istilah ‘gula tersembunyi’, di balik istilah-istilah milenial yang akan membuat keluarganya dilanda penyakit katastrofik milenial.

Di tengah berisiknya panggung perebutan kekuasaan, ada masalah besar yang akan membuat siapa pun pemenang gelut kekuasaan itu tertimpa karma – akibat pembiaran dan penundaan perlindungan publik.

Hak asasi rakyat bukan hanya sekadar kebebasan bersuara dan memilih jagoannya sebagai pemimpin pasukan, tetapi terlebih hak untuk hidup sehat, bebas dari penderitaan fisik, psikis dan ekonomi sosial dalam tatanan masyarakat yang berbudaya bermartabat. Bukan dalam kegaduhan.

[Baca juga : Rahasia Makna di Balik Nama dalam Label Makanan]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com