Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busana yang Menjaga Kaidah Islam dan Terlihat 'Fashionable'

Kompas.com - 19/04/2018, 20:08 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busana yang santun, tertutup, dan tidak menerawang, atau lebih dikenal dengan istilah 'modest wear' saat ini semakin berkembang.

Namun, busana muslim yang terus mengalami modernisasi kadang tak lagi terlihat sesuai dengan kaidah agama.

Ragam busana yang tetap syar'i sekaligus fashionable itulah yang coba ditunjukkan oleh 12 calon desainer dari Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018.

Melalui koleksi bertajuk 'De Brevitate Vitae', mereka mencoba menggambarkan periode kehidupan lewat enam koleksi busana dari masing-masing desainer.

"Periode kehidupan dibagi tiga bagian, masa kini, lampau dan mendatang. Desain kami mewakili masa itu dan dibagi ke tiga tema besar," kata salah satu desainer IFI, Anita Yuni dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).

Salah satu koleksi calon desainer dari Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu koleksi calon desainer dari Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).
De Brevitate Vitae diambil dari Bahasa Latin, yang artinya 'dalam kehidupn yang singkat'. Anita menjelaskan, filosofi ini sejalan dengan salah satu ayat dalam kitab suci Al-Quran Surat Al-Mu'min:39.

"Dalam berkarya kami juga mau mengingatkan kehidupan dunia ini singkat," tuturnya.

Koleksi yang ditampilkan merupakan busana siap pakai yang didesain nyaman serta tetap sesuai kaidah Islam.

Misalnya koleksi salah satu desainer, yaitu Lidya Marissa. Melalui busana bertemakan 'Raved', Lidya membuat koleksi busana yang terlihat tak beraturan namun tetap memungkinkan pemakainya bergerak lincah.

"Saya mengutamakan baju yang saya bikin harus bisa dipakai wudhu dan sholat. Jangan sampai baju menghalangi kita ibadah," tuturnya.

Desainer lainnya, Irma Intan melalui koleksi bertajuk 'Camino Recto' terinspirasi dari lokomotif. Camino Recto merupakan bahasa Spanyol yang memiliki arti 'jalan yang lurus'.

Menggambarkan setiap manusia punya rel masing-masing dalam hidupnya.

"Kalau tidak mengikuti rel, kalau bukan jatuh pasti terguling, yang pasti merugi. Jadi, ikuti saja jalan yang lurus itu," ucap Irma.

Ragam busana syar'i

Seluruh koleksi busana calon desainer IFI menunjukkan potongan yang cenderung bervolume, oversize dan bertumpuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com