Bawang putih adalah zat alami sebagai antimikroba. Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology pada 2011 menemukan bahwa senyawa dalam bawang putih efektif melawan bakteri.
Oleh karena itu, tidak heran jika bawang putih sering digunakan sebagai antibiotik alami dari zaman dahulu.
Kita dapat membeli ekstrak bawang putih di toko herbal atau juga dapat membuatnya sendiri dengan merendam beberapa siung bawang putih dalam minyak zaitun.
Bawang putih umumnya aman untuk dikonsumsi. Namun, bawang putih yang terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya perdarahan dalam. Dua siung bawang putih per hari masih dapat diterima tubuh dengan baik.
Jika kamu sedang mengonsumsi obat pengencer darah, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan bawang putih sebagai antibiotik. Pasalnya, bawang putih dalam dosis besar dapat memperkuat efek pengenceran darah.
Baca juga : 12 Manfaat Menakjubkan dari Bawang Putih
3. Minyak cengkeh
Dilansir dari Brazilian Journal of Microbiology, minyak cengkeh memiliki sifat antibakteri. Minyak cengkeh ditemukan dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif.
Karena sifat ini, minyak cengkeh dapat digunakan sebagai antibiotik alami untuk melawan bakteri. Bukan hanya dapat melawan bakteri, tetapi minyak cengkeh juga memiliki sifat antifungi dan memiliki komponen antioksidan di dalamnya.
4. Minyak oregano
Dilansir dari laman Healthline, oregano diduga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan yang memiliki sifat anti-inflamasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.