Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Blogger Australia, Soal Menangis di Depan Anak

Kompas.com - 20/04/2018, 10:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang tua yang merasa sungkan meneteskan air mata didepan anak-anaknya karena takut membebani mereka.

Oleh karena itu, mereka kebanyakan menekan emosinya dan mencoba kuat saat di hadapan anak-anaknya. Blogger Australia, Constance Hall, dulunya adalah salah satu dari orang tua itu.

Tapi kini, dia mendesak orang lain untuk bergabung dengannya dan membiarkan anak-anak mereka melihat sisi rentan dari orang tuanya.

"Ini mengajarkan kepada mereka bahwa tidak ada yang salah dengan mengeluarkan emosi manusia," paparnya.

Lewat akun facebooknya, ibu dari empat orang yang sedang mengandung anak kelimanya ini mengakui bahwa dia sering bersembunyi di kamar mandi setiap kali dia perlu menangis, atau berusaha menghilangkan wajah sembabnya demi meyakinkan anak-anaknya bahwa dia baik-baik saja.

"Kalian tahu, kalian tidak ingin anak-anak kalian merasakan ketidakamanan saat kalian menangis. Saya ingat ketika menangis di balik pintu yang tertutup memastikan bahwa anak-anak saya tidak akan melihat saya,” katanya.

Namun, meski berusaha keras untuk menutupi kesedihannya, suatu hari anak-anaknya menenemukan ia sedang menangis dan reaksi dari anak-anaknya itu mengubah segalanya.

"Mereka tiba-tiba menemukan saya sedang menangis, mereka menghibur saya, dengan cara yang lembut, meletakkan lengan kecinyal di pundak saya saat saya berbohong bahwa saya baik-baik saja," ungkap Constance Hall.

Berkat peristiwa itu, ia merasa sangat terbantu dan memiliki hidup lebih baik. Bahkan, anak-anaknya pun turut berubah menjadi lebih baik.

Hall menyadari bahwa dengan membiarkan anak-anaknya melihat dia menangis itu berarti mengajari mereka bahwa tidak apa-apa menjadi rentan dan bagaimana menangani emosi negatif.

"Pada akhir pekan, saya menonton film dokumenter yang sangat sedih dan membuat air mata saya dan anak perempuan saya mengalir. Namun, putra saya memeluk kami, menepuk dan menyentuh punggung kami,” tambahnya.

Ia menyadari bahwa anak-anaknya benar-benar baik-baik saja dengan emosi manusia, tidak trauma karena melihat ibu mereka menangis, mereka peduli dan memahami bahwa ini adalah kehidupan.

Baca :"Rambutku Keriting, Aku di-'Bully' dan Terus Menangis..."

Hall mengakhiri postingannya dengan meyakinkan orang tua bahwa setiap orang memiliki batas mereka dan menangis di depan anak-anak kalian tidak akan menyakiti mereka.

Ia menyimpulkan bahwa ada kenyamanan bagi seorang anak karena mengetahui bahwa orang tua mereka juga bisa menangis, tetapi itu tidak berarti mereka tidak akan merasa aman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com