Atau, kita justru tidak bisa mempercayai anak yang karenanya tidak mau melepas dia melakukan apa pun sendiri?
Sebab, ternyata ada tiga jenis yang membedakan kemandirian ini, yaitu independen, dependen, dan interdependen. Di buku The Attachment Parenting Book-nya dr Sears, ada poin yang menjelaskan perbedaan ketiga istilah ini.
Membesarkan seorang anak dengan koneksi yang kuat artinya memberikan tujuan agar ia tumbuh menjadi manusia yang interdependen.
Apa sih itu? singkatnya begini:
Iya, jadi, orang yang independen akan menjadi leader tetapi terikat kepada dirinya terlalu banyak. Dia bisa melewatkan banyak kesempatan untuk lebih berkembang karena tidak mau berurusan dengan orang lain.
Mereka yang dependen akan menjadi follower, karena terlalu sibuk mengikuti orang lain sehingga tidak mendapatkan kesempatan untuk mengetahui apa yang dia sendiri mau.
Adapun orang yang interdependen mampu menjadi leader dan follower tergantung situasi dan kondisi yang dibutuhkan.
Mengapa interdependen?
Mengasuh dan mendidik anak untuk menjadi interdependen, justru menjadikan anak siap menghadapi kehidupan. Sebab, sebagai manusia, baik pekerjaan maupun pendidikan di masa depan, semuanya terkait dengan hubungan dengan manusia lain, bukan?
Ada satu referensi lagi yang juga membahas soal interdependen, yaitu Seven Habits of Highly Effective People-nya Stephen Covey.
Di situ juga disebutkan, interdependen adalah karakteristik orang-orang paling sukses. Karakter itu, tulis Covey, bisa ditanamkan sejak kecil.
“Aku bisa melakukannya sendirian, tapi hasilnya akan lebih baik dengan bantuan orang lain.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.