"Ada sedikit pemberontakan tetapi saya merancangnya untuk diri saya sendiri, karena itu praktis," kata dia.
"Cukup menggunakan ritsleting dan kalian siap untuk beraktivitas," tambah dia.
Joharjy menentang pepatah populer di Arab Saudi yang mengatakan, abaya harus berwarna hitam.
Abaya telah berevolusi selama bertahun-tahun, dengan pola, kain, hiasan baru, dan kadang-kadang dikenakan di kerajaan dengan topi bergaya bisbol di atas jilbab.
Model terbaru yang menarik perhatian adalah abaya bertema sepak bola -dalam warna tim lokal, cara baru bagi penggemar olahraga wanita untuk menyemangati pemain favorit mereka.
Baca: Untuk Pertama Kali, Arab Saudi Gelar "Fashion Show"
Tren mode seperti itu mendapatkan momentum di tengah-tengah upaya liberalisasi kerajaan, termasuk dekrit kerajaan yang mengizinkan perempuan mengemudi dan memasuki stadion olahraga.
Pemerintah setempat juga berusaha untuk memulai agar wanita bisa berolahraga dan mempelajari olahraga, setelah larangan dicabut pada tahun 2014.
Para pejabat Saudi baru-baru ini mengumumkan, perempuan akan dapat berpartisipasi dalam maraton internasional Riyadh tahun depan.
Sebelumnya, acara itu merupakan acara khusus laki-laki.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.