Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2018, 23:02 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Bagi pria, penis mungkin bisa disebut sebagai salah satu organ yang paling diperhatikan. 

Tak jarang pria merasa kurang percaya diri saat mendapati masalah pada penisnya, termasuk soal ereksi.

Meskipun sebagian besar pria, dalam rentang usia 20-39 tahun, menurut studi, tak memiliki masalah ereksi, namun sisanya terbukti bermasalah.

Bahkan, menurut penelitian di American Journal of Medicine, hanya 20 persen pria berusia 40-59 tahun yang tak bermasalah dengan ereksi saat berhubungan seks.

Tapi, jangan senang dulu. Karena kita tidak pernah tahu kapan akan mengalami 'mimpi buruk' tersebut.

Baca juga: Ginseng, Benarkah Berkhasiat Obati Flu hingga Problem Ereksi?

Untuk berjaga-jaga, seperti dikutip dari Men's Health, berikut 10 tips agar selalu mendapatkan ereksi saat berhubungan seks.

1. Pergi ke gym

Menurut Ryan Berglund, ahli urologi di Cleveland Clinic, aliran darah adalah kunci untuk ereksi yang sehat.

Dan, cara terbaik untuk mendorong aliran darah adalah olahraga. Karena, bukan sekadar menjaga kebugaran, olahraga juga membangun nitrat oksida tubuh.

Nitrat oksida membantu mempertahankan ereksi.

Tapi perlu diingat, jangan terlalu banyak bersepeda. Sebab, menurut Erin Michos, profesor di Sekolah Kedokteran John Hopkins University, terlalu banyak bersepeda bisa mendatangkan risiko disfungsi ereksi.

2. Hindari rokok

Penelitian yang dilakukan di Universitas Kentucky, menemukan pria perokok memiliki skor kehidupan seks lebih rendah dibanding bukan perokok.

Pasalnya, merokok menyebabkan impotensi, mengganggu kekuatan ereksi, dan juga ukuran penis.

Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan, penis perokok lebih kecil daripada mereka yang bukan perokok.

"Selain merusak pembuluh darah, merokok dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan penis itu sendiri, membuatnya kurang elastis dan menghambat peregangan."

Demikian dikatakan Irwin Goldstein, ahli urologi Universitas Boston.

3. Minum kopi

Studi dari University of Texas Health Science Center menemukan, pria yang mengonsumsi kafein, 2-3 cangkir kopi per hari, memiliki risiko disfungsi ereksi lebih rendah.

4. Vasektomi

Memilih vasektomi bukan berarti kehidupan seks berakhir. Justru, cara tersebut lebih dianjurkan jika benar-benar yakin tidak berencana menambah keturunan lagi, tapi ingin seks lebih baik.

Sebab, menurut Karen Dohaney, terapis seks Northwestern University, sebagian pria gelisah karena pernah bermasalah dengan kontrasepsi.

Kegelisahan itu pun berdampak pada ereksi, dan terus-menerus kepada kehidupan seks.

5. Tetap setia

Sangat umum jika pria mulai selingkuh, dia juga akan mengalami disfungsi ereksi.

Hal ini tak lepas dari rasa bersalah yang membuat kecemasan dan berujung difsungsi ereksi.

6. Hindari diabetes

Diabetes bisa menjadi akar masalah disfungsi ereksi yang dialami pria. Faktanya, lebih dari 50 persen pria diabetes mengalami hal tersebut.

Diabetes mempercepat proses penyakit arteri, dan memperlambat transmisi rangsangan di sepanjang saraf di seluruh tubuh.

Karena itu, jaga pola makan untuk menghindari diabetes. Jika sudah terlambat, periksa gula darah dan segera konsultasi dengan dokter.

7. Perlahan mendorong

Jika dorongan terlalu kuat, kemudian salah tempat, justru dapat memecahkan corposa cavernosa.

Bagian tersebut merupakan "ruang ereksi" yang membuat penis ereksi.

Nah, kalau mengalami fraktur memerlukan operasi secepat mungkin untuk menstabilkan pendarahan internal dan mengurangi risiko kerusakan permanen.

Meskipun akibat mendorong kuat tidak separah itu, tapi bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.

Risiko yang dihadapi adalah kehilangan elastisitasnya, yang akhirnya menyebabkan nyeri, dan berujung impotensi.

Lebih dari sepertiga pria impoten memiliki riwayat "trauma penis."

8. Jalan

Mulai sering berjalan dari sekarang. Karena berjalan, yang termasuk aktivitas fisik, menurunkan risiko disfungsi ereksi.

Selama 20 menit jogging atau 30 menit latihan beban juga bisa bermanfaat.

“Para pria cenderung menganggap arteri mereka sebagai pipa sederhana yang dapat menjadi tersumbat, tetapi ada lebih banyak hal yang terjadi daripada itu.”

Demikian dikatakan Laurence Levine, ahli urologi di Chicago’s Rush-Presbyterian Medical Center.

Dia menambahkan, lapisan dari pembuluh darah itu adalah area yang sangat aktif secara biologis, di mana senyawa kimia dibuat dan dilepaskan ke aliran darah.

Karena itu, semakin banyak berolahraga, semakin sehat, lebih bersih, dan membuat lapisan-lapisan itu lebih fleksibel.

9. Lebih banyak menguap

Sejauh menyangkut soal tubuh, menguap dan mendapatkan ereksi, merupakan hal serupa. Keduanya dikendalikan oleh senyawa kimia yang disebut nitrit oksida.

Saat dilepaskan otak, senyawa itu mengalir ke neuron yang mengontrol mulut dan pernapasan, atau menuruni sumsum tulang belakang ke pembuluh darah yang mengatur ereksi pada penis.

Karena itu, kadang-kadang keduanya terjadi bersamaan.

10. Tidur cukup

Jangan remehkan tidur, karena justru membantu ereksi. Setiap malam ketika tidur, setidaknya akan mengalami ereksi antara 3-5 jam.

Saat itu, ereksi bekerja mengisi ulang penis, menjaganya tetap baik.

“Secara teoretis, semakin banyak ereksi nokturnal yang dimiliki, semakin fleksibel jaringan ereksi. Dan itu dapat membantu menjaga ereksi tetap kuat," kata Goldsetin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com