Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merokok Vs Obesitas, Mana yang Risiko Kematiannya Lebih Tinggi?

Kompas.com - 23/04/2018, 08:26 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Orang merokok dihantui oleh segudang risiko kesehatan yang membahayakan. Begitu juga berbagai risiko komplikasi akibat obesitas yang tidak boleh disepelekan.

Keduanya sama-sama berbahaya, tapi jika harus dibandingkan, mana yang lebih merusak kesehatan: merokok atau obesitas?

Menjadi perokok aktif dapat memotong hingga 14 tahun usia seseorang, tergantung dari jumlah rokok yang diisap setiap hari dan berapa lama catatannya sebagai perokok aktif.

Perkiraan ini pun belum menghitung angka harapan hidup yang hilang karena komplikasi merokok, seperti emfisema atau kanker paru, yang dapat merenggut lebih banyak lagi usia.

Sementara itu, obesitas bisa menghilangkan sekitar 8-10 tahun dari perkiraan usia seseorang, terutama untuk orang yang telah berusia 40-45 tahun.

Dilihat sekilas, merokok tampak lebih membahayakan. Para peneliti pun meyakini bahwa merokok memiliki risiko kematian yang lebih besar daripada obesitas.

Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terbaru menyebutkan setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun akibat kelebihan berat badan atau obesitas, sementara merokok menyebabkan hampir 7 juta kematian per tahun.

WHO juga menunjukkan bahwa merokok akan menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahun mulai pada tahun 2030 nanti.

Baca juga : Batas Aman Merokok Itu Tidak Ada

Perbedaan yang cukup tajam ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang lebih tinggi terhadap bahaya berat badan berlebih. Hal ini kemungkinan besar juga ikut dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat memandang obesitas.

Banyak orang yang menganggap merokok sebagai suatu hal yang sudah biasa, berbanding terbalik dengan memiliki berat badan berlebih.

Pada umumnya orang obesitas menerima konsekuensi yang lebih berat berupa olok-olok, cap negatif, dan isolasi sosial dari lingkungan sekitar daripada seorang perokok.

Baca juga : Mengapa Obesitas Memicu Penyakit Jantung?

Itu mengapa berbagai studi melaporkan ada lebih banyak orang yang khawatir tentang dampak obesitas dan karena itu lebih rutin memeriksakan kesehatannya, daripada yang konsultasi ke dokter soal bahaya merokok.

Terlebih, banyak pula perokok yang sudah tahu bahwa rokok itu berbahaya tapi merasa sulit atau tidak mampu untuk berhenti, atau lebih parahnya menyepelekan kebiasaan buruk tersebut sehingga lebih jarang berobat.

Inilah yang dapat meningkatkan risiko komplikasi dan kematian dini pada seorang perokok.

Namun ternyata kesimpulannya tidak sesederhana itu. Pada dasarnya, tidak ada jawaban pasti yang mengatakan salah satunya lebih berbahaya sementara yang lain lebih aman di antara keduanya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com