Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2018, 10:10 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Interaksi dengan followers menurutnya juga sangat penting terutama untuk algoritma Instagram. Dengan banyaknya komentar, maka akan membuat kemungkinan unggahan tersebut masuk ke 'explore Instagram' semakin besar.

Followers juga cenderung senang jika kita membalas komentar mereka.

"Kalau ada followers saya balas kan ada interaksi, jadi kalau saya posting lagi dia kemungkinan mau komentar lagi. Tapi kalau saya cuekin, pasti nantinya akan malas dan skip postingan itu. Psikologi saja. Bikin akun juga kan sebenarnya buat komunikasi," ucap dia.

Hal terakhir, adalah jujur terhadap setiap unggahan di media sosial.

Jika makanan atau minuman yang dicoba kurang enak, Rivan memilih untuk tak mengunggahnya ketimbang memberikan komentar yang tidak jujur.

Sebab, jika followers sudah sekali "tertipu" dengan rasa jajanan yang kita unggah maka mereka seterusnya tak percaya.

Jika wajib mengunggahnya ke media sosial, cara lainnya yang lebih sopan adalah dengan tak menyertakan rasa jajanan tersebut.

"Bisa hanya infokan ada restoran baru, menunya apa. Atau ajak ibu saya, ibu saya suka makanannya. Enggak apa-apa, kan ibu saya yang suka, bukan saya. Jadi bisa juga infokan saja, enggak usah ceritain rasanya," kata Rivan.

Bagaimana, sudah tertarik jadi food blogger?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com