Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Menemukan Jodoh, Mungkin Penyebabnya Kita Sendiri

Kompas.com - 24/04/2018, 11:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Kapan menikah" adalah pertanyaan umum yang sering didengar para lajang di usia 20 tahun ke atas.

Kebanyakan orang yang lama melajang tak bisa menjelaskan mengapa sampai saat ini jodoh mereka belum datang.

Bisa jadi, ini disebabkan karena masalah takut berkomitmen atau memang belum waktunya bertemu orang yang tepat.

Namun, ada alasan lain yang tanpa disadari membuat kita sulit menemukan belahan jiwa, yakni menyabotase diri sendiri.

Menurut psikolog Melanie Schilling, menyabotase diri sendiri bisa diartikan sebagai secara aktif meremehkan dan menutup peluang untuk interaksi sosial atau pun potensi bertemu orang baru.

"Pada dasarnya kita mengatakan pada dunia tidak tertarik pada suatu hubungan - baik secara sadar atau tidak sadar,” paparnya.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Bahkan, jika kita merasa memang ingin hidup tanpa pasangan, semuanya mungkin disebabkan karena tindakan sendiri.

Menurut Schilling, para lajang seringkali menyalahkan faktor eksternal, misalnya menyalahkan cuaca panas atau macet sehingga malas datang ke sebuah undangan acara. Inti dari kebanyakan sabotase diri adalah rasa takut.

Baca :Tetap Bahagia meski Jomblo

Dapat dimengerti bahwa banyak orang menahan diri demi melindungi diri sendiri agar tidak terluka. Ini terutama disebabkan oleh rasa takut akan penolakan dan keinginan untuk menghindari patah hati.

“Sering kali ketika seseorang secara emosional terluka di masa lalu, wajar untuk melindungi diri. Tapi ada perbedaan antara bersikap skeptis secara sehat dan merusak kebahagiaan sendiri,” kata Schilling.

Banyak orang yang tanpa sadar menyabotase peluang mereka menemukan cinta karena adanya kenyakinan negatif, seperti merasa lebih baik saat sendiri, takut menjadi korban perselingkuhan, dan berpikir tak punya waktu untuk menjalin asmara.

Secara umum, kita memang belum siap menjalin asmara jika masih memegang beberapa keyakinan ini.

Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Ini mungkin klise, tetapi Schilling percaya ada banyak yang manfaat untuk belajar mencintai diri sendiri sebelum kalian dapat mencintai orang lain.

"Belas kasih dan kesadaran diri adalah langkah pertama dalam menarik dan mengembangkan hubungan positif," katanya.

Baca :Mahir Berbahasa Asing Bikin Kamu "Enteng Jodoh", Percaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com