Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2018, 08:21 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Tinggal di negara yang intensitas sinar mataharinya tinggi sepanjang tahun dan kelembaban tinggi, wanita di negara beriklim tropis seperti Indonesia punya masalah kulit berbeda.

Menurut penjelasan dr.Anesia Tania Sp.KK, secara umum kulit orang Indonesia mudah timbul pigmentasi (bintik hitam), kusam, dan cenderung kering.

"Karena kadar melanin dalam kulit orang Indonesia tinggi, kulit lebih terproteksi dari sinar matahari. Hanya saja reaksinya lebih cepat sampai terbentuk pigmentasi. Bahkan flek atau deposit melanin sudah muncul di usia 20-an," kata Anesia dalam acara yang diadakan Ristra Cosmetodermatology di Jakarta (24/4).

Karena permasalahan kulit tersebut timbul akibat paparan sinar matahari yang tinggi, menurut Anesia, perlindungan kulit dari sinar ultraviolet adalah hal yang wajib.

“Penuaan dini kulit lebih cepat dialami orang yang sering terpapar sinar matahari. Untuk melindungi kulit dapat dilakukan dengan proteksi fisik dan kimia. Proteksi fisik misalnya menggunakan topi, payung, atau kacamata hitam. Sedangkan proteksi kimia dilakukan dengan penggunaan sunscreen,” paparnya.

Kebutuhan sunscreen atau SPF berbeda tergantung pada aktivitasnya.

Untuk kulit kecokelatan seperti orang Indonesia, SPF 15 sudah cukup melindungi.

"SPF 15 artinya bisa bertahan 2-3 jam. Jadi harus diulang lagi pemakaiannya. Kalau untuk yang beraktivitas di luar lama, misalnya olahraga atau main di pantai, pakai yang kadar SPF-nya tinggi," paparnya.

Ia mengingatkan, suncreen biasanya baru aktif setelah 30 menit diaplikasikan. "Jangan pakai sunscreen ketika akan beraktivitas atau sudah di luar rumah," katanya.

Selain pemakaian tabir surya, kita juga wajib membersihkan kulit dengan produk yang sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulit.

Kemudian selalu gunakan pelembab kulit dan seminggu sekali lakukan pengangkatan sel kulit mati (eksfoliasi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com