Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?

Kompas.com - 26/04/2018, 13:10 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com — Kita sudah sering mendengar bahwa kebanyakan makanan yang manis atau asin berbahaya buat kesehatan. Baik gula dan garam masing-masing memang punya risikonya sendiri bagi tubuh.

Namun, di antara keduanya, sebenarnya mana yang lebih buruk? Apakah kebanyakan gula atau kebanyakan garam?

Gula dibutuhkan manusia sebagai sumber karbohidrat sederhana. Karbohidrat diperlukan untuk menghasilkan kalori (energi).

Energi sendiri digunakan untuk menjalankan bermacam-macam tugas. Misalnya, fungsi kognitif otak, fungsi sistem pencernaan, dan fungsi gerak tubuh.

Sementara itu, zat mineral bernama natrium yang terkandung dalam garam dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Pada dasarnya, kelebihan asupan apa pun tak baik buat kesehatan Anda. Akan tetapi, tak ada salahnya untuk mencari tahu perbandingan bahaya antara pola makan kebanyakan gula dan kebanyakan garam.

Baca juga: Diet Garam Itu Biasa, Sudah Coba Diet Gula?

Bahaya kebanyakan garam

Kekhawatiran terbesar para ahli gizi dan tenaga kesehatan seputar bahaya kebanyakan garam adalah risiko tekanan darah tinggi (hipertensi). Dalam tubuh, natrium dalam garam bertugas  menahan cairan dalam tubuh.

Kalau seseorang kebanyakan garam, makin banyak pula cairan yang menumpuk atau terjebak di pembuluh darah, ginjal, jantung, serta otak. Akibatnya, ia bisa mengalami hipertensi.

Hipertensi dapat meningkatkan risiko komplikasi yang fatal seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Baca juga: Berapa Banyak Garam yang Sebaiknya Kita Konsumsi?

Ilustrasi gulaWikimedia Commons Ilustrasi gula
Kebanyakan gula ternyata lebih bahaya

Bahaya dari kebanyakan konsumsi gula jauh lebih rumit daripada garam. Kalau kebanyakan garam meningkatkan risiko kena penyakit jantung, kebanyakan gula efeknya bisa menjalar ke mana-mana.

Gula berlebihan akan disimpan tubuh sebagai cadangan lemak. Maka, mengonsumsi gula kebanyakan membuat kita cepat gemuk.

Namun, kebanyakan makan gula juga bisa meningkatkan risiko hipertensi, obesitas, diabetes, stroke, penyakit jantung, dan kanker. Ini karena kadar gula berlebih bisa menyebabkan peradangan serta penuaan sel-sel dalam tubuh.

Seperti dijelaskan  ahli gizi dari Pennsylvania State University, Dr Mike Roussell, kebanyakan gula lebih bahaya daripada kebanyakan garam karena ternyata keduanya saling berkaitan.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com