Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2018, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

"Metabolisme obesitas yang sehat bukanlah indikator stabil atau dapat diandalkan dari risiko masa depan untuk penyakit kardiovaskular," tambahnya.

Menurut dia, tidak ada cara untuk mengetahui perkembangan risiko ini meski hanya 50 persen.

Baca: Merokok Vs Obesitas, Mana yang Risiko Kematiannya Lebih Tinggi?

Ini jauh dari penelitian pertama yang menunjukkan hubungan antara obesitas dan masalah kesehatan jangka panjang.

Bahkan, satu studi menemukan, 40 persen kanker juga terkait dengan kelebihan berat badan.

Sementara itu, riset lain menemukan, obesitas sebenarnya membunuh lebih banyak orang daripada merokok.

Ada berbagai faktor yang dikaitkan dengan obesitas. Mulai dari pola makan hingga faktor genetik dapat mempengaruhi berat badan.

Namun, apa pun penyebabnya, ada banyak hal pula yang dapat kita lakukan untuk terlepas dari jeratan obesitas ini, seperti makan dengan benar dan berolahraga secara teratur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com