Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2018, 11:17 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Lain ceritanya jika kita menjadikan brunch sebagai pengganti sarapan. Ini artinya sama saja melewatkan waktu sarapan.

Berat badan memang bisa turun jika kita melewatkan waktu makan. Namun, efek menguntungkan ini hanya berlaku sementara saja.

Ketika perut tidak terisi makanan dalam waktu lama, tubuh justru akan menyimpan lemak sebanyak mungkin untuk mencegah kita kelaparan. Sebagai gantinya, tubuh mulai membakar glukosa yang tersimpan di otot.

Akibatnya, tubuh malah kehilangan massa otot, bukan timbunan lemak membandel. Ini merupakan metode penurunan berat badan yang tidak ideal.

Pembakaran energi dari jaringan otot, bukannya lemak, dapat menyebabkan mudah merasa lemas dan lesu sepanjang hari, juga sulit berkonsentrasi.

Baca juga : Seberapa Banyak Sebaiknya Porsi Makan Nasi Saat Sarapan?

Terlebih, perut kosong yang terlalu lama karena melewatkan sarapan bisa membuat kita makan dalam porsi banyak saat brunch.

Pasalnya, perut kosong mengirimkan sinyal ke otak untuk minta diisi. Otak kemudian melepaskan hormon lapar ghrelin yang bisa meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan penimbunan lemak dalam tubuh. Ini juga bisa membatalkan efek penurunan berat badannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com