Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2018, 09:32 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sepuluh persen dari total 7,6 miliar manusia di dunia adalah orang kidal.

Orang kidal tidak hanya menggunakan tangan kiri mereka untuk menulis, makan, atau menyisir rambut, namun juga mengunyah di sisi kiri mulut dan melangkah lebih dulu dengan kaki kiri. Apa sih yang menyebabkan orang kidal?

Dikutip dari Medical Daily, kecenderungan untuk lebih sering memakai salah satu sisi tangan sudah terbentuk sejak dalam kandungan — tepatnya di minggu ke-8 kehamilan.

Sementara itu, kebiasaan mengisap jempol dengan salah satu sisi tangan muncul di minggu ke-13 berdasarkan pemeriksaan lewat USG.

Sebuah tim peneliti gabungan dari Belanda, Inggris, dan China menemukan bahwa penyebab seseorang bisa menjadi kidal berasal dari saraf di sumsum tulang belakang. Temuan ini membantah teori-teori lama yang menyebut bahwa otak adalah penentu utamanya.

Awalnya, banyak peneliti yang mengira korteks motorik otaklah yang mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang untuk menggerakkan tangan dan kaki.

Namun penelitian tersebut melaporkan bahwa korteks motorik bahkan belum terhubung ke sumsum tulang belakang di usia kehamilan 8 minggu.

Padahal, bayi sudah bisa menggerakkan tangan ke arah yang lebih disukainya di usia tersebut. Dengan kata lain, bayi sudah bisa memulai gerakan dan memilih tangan favoritnya sebelum otak mulai mengendalikan gerak tubuhnya.

Baca juga : Jangan Paksa Anak Kidal untuk Gunakan Tangan Kanan

Faktor genetik dan lingkungan memengaruhi kecenderungan seseorang untuk bertangan kidal

Para peneliti dari Ruhr University Bochum, Jerman, mengamati rangkaian DNA di sumsum tulang belakang bayi pada minggu ke-8 hingga ke-12 kehamilan.

Mereka menemukan bahwa rangkaian DNA dalam segmen saraf yang mengendalikan gerak kaki dan tangan di kanan dan kiri sumsum tulang cukup berbeda.

“Ini bukan hal yang mustahil karena banyak serabut saraf menyeberang dari satu sisi ke sisi lain di batas antara otak belakang dan sumsum tulang belakang,” jelas Carolien de Kovel, penulis utama studi dan peneliti di Max Plank Institute for Psycholinguistics.

Peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan, yang nantinya akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi.

Sederhananya, perkembangan tangan kidal sudah terjadi semenjak dalam kandungan. Faktor genetik dan paparan lingkungan selama kehamilan sama-sama berperan menjadikan seseorang bertangan kiri, ujar de Kovel.

Baca juga : Finansial Pria Kidal Lebih Mapan dan Sejahtera

Ilustrasi kidalDmitriMaruta Ilustrasi kidal
Jadi orang kidal justru banyak keunggulannya

Meski termasuk “populasi langka”, kamu yang bertangan kidal jangan berkecil hati. Pangeran William, Bill Gates, Oprah Winfrey, Barack Obama, Kurt Cobain, hingga Maradona adalah tokoh terkenal dunia yang kidal.

Penelitian mengungkapkan beberapa keistimewaan menjadi orang kidal, di antaranya:

Lebih kreatif

Menurut penelitian di Journal of Mental and Nervous Disease, musisi, pelukis, dan penulis kebanyakan cenderung kidal.

Michael Corballis, PhD, spesialis otak sekaligus seorang psikolog di University of Auckland di Selandia Baru menunjukkan fakta orang kidal cenderung berpikiran kreatif untuk menyelesaikan masalah

Orang kidal cenderung cerdas

Menurut sebuah studi dari St. Lawrence University, Amerika, orang kidal cenderung cerdas. Banyak orang-orang kidal yang memiliki IQ lebih dari 140 seperti Da Vinci, Michelangelo, Einstein, dan Newton.

Selain itu orang kidal biasanya lebih doyan mengamati dan memiliki kemampuan berbahasa yang baik.

Bisa pakai dua tangan

Banyaknya perkakas rumah tangga dan kegiatan yang ditujukan untuk orang-orang tangan kanan pada akhirnya “memaksa” orang kidal untuk mengikuti arus dan melatih tangan kanannya.

Hasilnya, tak jarang orang kidal yang akhirnya mampu menggunakan kedua tangannya dengan sama baik. Orang-orang ini disebut sebagai ambidexterous, dan bahkan lebih langka lagi populasinya di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com