Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2018, 13:35 WIB

KOMPAS.com - Bawang putih telah ratusan tahun dipercaya sebagai bahan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Termasuk melawan risiko sejumlah penyakit, seperti kanker, jantung, dan diabetes tipe 2.

Bukan hanya karena kandungan zat aktifnya, ternyata cara pengolahan bawang putih ikut memengaruhi khasiatnya.

Riset baru dari University of Nottingham  Inggris, menunjukkan, bawang putih menghasilkan berbagai senyawa sulfur ketika diolah, baik dengan cara dicincang, difermentasi atau diolah dalam bentuk minyak.

Senyawa belerang ini dapat mempengaruhi "molekul pemberi sinyal gas" seperti oksida nitrat dan hidrogen sulfida yang secara alami diproduksi dalam tubuh manusia.

Perubahan tingkat molekul sinyal gas itu dapat dideteksi pada orang yang menderita banyak penyakit.

Ini disebabkan karena molekul sinyal gas tersebut berdampak besar pada hubungan antar sel dan menjaga keseimbangan dalam tubuh.

"Molekul-molekul ini memberi keuntungan ekologis bagi tanaman saat mereka tumbuh di alam liar," kata Dr Peter Rose, ahli biokimia di University of Nottingham, sekaligus pemimpin riset ini.

"Seperti yang terjadi, mereka juga aktif secara biologis dalam sel dan jaringan mamalia, tetapi kita tidak tahu bagaimana bawang putih dimetabolisme dalam tubuh manusia," tambahnya.

Meski teknik optimal untuk menyiapkan bawang putih masih diperdebatkan namun, para peneliti setuju bahwa bawang putih adalah salah satu dari beberapa spesies tanaman yang memiliki kemampuan penyembuhan yang kuat.

Rose mengatakan, mengetahui teknik memproses bawah putih agar efeknya optimal bagi tubuh manusia memang penting. Tetapi, pertanyaan mendasar tentang apa yang terjadi pada bawah tubuh saat dimetabolisme tubuh, masih jadi misteri.

(Baca juga :Benda di Sekitar Kita yang Bisa Jadi Pemicu Kanker)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com