Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2018, 16:47 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Makanan seharusnya menjadi obat bagi tubuh kita. Bukan obat kita jadikan makanan sehari-hari. Itu adalah prinsip yang sering kita dengar. Tapi bagaimana menerapkannya?

Seperti diketahui, tubuh memerlukan makanan untuk tumbuh, mendukung aktivitas, memperbaiki kerusakan, dan banyak hal lain. Namun bila terlalu banyak, sisa makanan akan menjadi racun, ditimbun dalam tubuh sebagai lemak.

Selain itu, makanan yang tidak sehat, seperti kebanyakan garam, gula, lemak, zat pengawet, dan lainnya, justru akan menjadi penyakit dalam tubuh.

Masalahnya, menemukan makanan sehat bukanlah barang gampang. Kebanyakan makanan diolah secara tidak sehat, atau bahan-bahannya sendiri tidak segar dan terpapar bahan-bahan kimia.

Maka memilih makanan sehat seringkali terbentur pada berbagai halangan. Entah harganya mahal, mencarinya jauh, rasanya kurang lezat, atau berbagai alasan lain. Tak heran orang mudah berpaling ke makanan yang mudah didapat, termasuk junk food.

Baca juga : Kebanyakan Makan Garam Juga Bikin Tubuh Gemuk

Nah, melihat keluhan seperti itu, Reffy Nugraha, lulusan kedokteran dari Universitas Methodist di Medan mendirikan layanan katering makanan sehat bernama Lesssalt.

Namanya memang terdengar seperti "less salt" atau sedikit garam, namun pilihan makanan di katering ini ada juga yang menggunakan garam, meski tidak sebanyak pada masakan umumnya.

"Kami tetap mengutamakan rasa yang enak walau memakai sedikit garam. Rasa itu bisa didapat dari berbagai rempah yang dicampurkan dalam masakan," ujar Reffy saat ditemui di Jakarta, akhir bulan April lalu.

Salah satu menu sehat di Lesssalt dietlesssalt Salah satu menu sehat di Lesssalt diet
Untuk mendapat rasa yang pas di lidah ini bukan hal mudah. Ceritanya cukup panjang.

Menurut Reffy, ibunya, Dra. Mimi Tjiuwi, adalah orang yang ingin anak-anaknya mengasup makanan sehat saja. Ia melarang anak-anaknya jajan di luar.

"Sejak kecil kami dipaksa makan sayur, buah, dan makanan sehat lain. kalau tidak dimakan, kami kena marah," cerita Reffy.

Baca juga : Suka Makanan Sehat Bikin Anak Pede dan Terhindar Bullying

Nah saat beranjak remaja, anak-anak itu mulai sering melanggar aturan dengan jajan di luar. Rasa makanan yang berbeda dengan banyak penyedap membuat Reffy menjadi orang yang gemar makan dalam jumlah banyak. Ia seperti balas dendam dan lari dari makanan rumah.

Rupanya ibunya mengetahui hal tersebut. Ia pun berusaha memasak makanan sehat namun dengan rasa yang tetap lezat. Buku nutrisi dan resep masakan sehat ia pelajari dan praktekkan agar anak-anaknya mau makan di rumah.

"Lama-lama setelah berbagai percobaan, kami kembali suka makan di rumah karena masakan di rumah menjadi lezat," cerita Reffy.

Sebagai istri dokter dan dari keluarga dokter, Dra Mimi juga memastikan setiap bahan masakan yang dipakai adalah yang sehat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com