Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2018, 22:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Kondom selain sebagai alat kontrasepsi, juga merupakan alat yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

Keterjangkauan yang luas, dan aksesibilitas yang mudah telah meningkatkan penggunaan kondom sebagai "andalan" untuk memberikan perlindungan

Kendati demikian, banyak pria yang melakukan kesalahan soal bagaimana menyimpan kondom dengan baik.

Entah itu terjadi tanpa disadari, atau bukan tak mungkin karena pemahaman yang kurang lengkap tentang hal ini. 

Seperti halnya komoditas lain, kualitas kondom semakin lama akan semakin menurun.

Penyimpanan yang tak tepat semakin mungkin mempercepat penurunan kualitas kondom.

Hal ini mungkin pernah kita lakukan, -mungkin tanpa disadari.

Baca juga: 3 in 1, Kondom Laris di Dunia, Kini Dijual di Indonesia

Berikut ini adalah sembilan kesalahan umum yang kerap dilakukan banyak pria tentang kondom. 

1. Mengabaikan tanggal kedaluwarsa

Mayoritas kondom terbuat dari material latex, yang terlihat seperti karet.

Rata-rata, jika disimpan dengan baik, kondom latex dapat bertahan, dan efektif digunakan untuk rentang waktu 4-5 tahun sejak diproduksi.

Penting untuk memeriksa tanggal pembuatan dan batas tanggal kedaluwarsa pada setiap produk kondom. Sebab, kondom menjadi rentan saat telah melewati masa kedaluwarsa.

2. Sekali dibuka, harus segera digunakan

Kondom yang telah terbuka akan mudah mengering dan kehilangan elastisitasnya. Kondisi ini membuat kondom menjadi rapuh ketika digunakan.

Oleh karena itu disarankan untuk hanya membukanya saat sudah diperlukan.

3. Perbedaan daya tahan kondom 

Ada berbagai jenis kondom yang masing-masing dirancang dengan bahan tambahan untuk tujuan tertentu.

Faktor ini memberi masa kedaluwarsa yang bervariasi. Namun, kondom latex memiliki umur simpan terpanjang di antara jenis lainnya.

Kita pun wajib mengidentifikasi umur simpan dari kondom yang biasa digunakan. 

4. Mengatasi reaksi alergi terhadap latex

Polyurethane adalah bahan yang digunakan sebagai pengganti latex. Produk ini menawarkan alternatif yang aman untuk orang yang alergi terhadap latex.

Selain itu, ada kondom eksotis yang terbuat dari bahan organik seperti usus binatang yang mungkin menjadi pengganti sempurna untuk latex.

Baca juga: 4 Kesalahan Sederhana yang Berisiko Saat Pakai Kondom

5. Selalu gunakan kondom tebal

Ketebalan kondom hanya penting ketika itu menjadi pertimbangan utama untuk perlindungan.

Kondom tebal tentu lebih tahan terhadap cairan dan tidak rentan pecah, sehingga menawarkan keamanan yang lebih.

6. Menyimpan sembarangan

Idealnya, kondom harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering untuk memperpanjang umurnya.

Penempatan di dekat sumber panas seperti sinar matahari, akan mengeringkan kelembapan di dalam kemasan dan membuat kondom rapuh.

7. Jangan simpan kondom di dompet

Menempatkan kondom di dompet akan menyebabkan munculnya gesekan, tekanan, dan perubahan konstan dari suhu sekitar, yang kesemuanya mengakibatkan kerusakan struktur kondom.

Dompet dan kantong belakang jelas merupakan tempat yang keliru untuk menyimpan kondom.

Baca juga: Beda Generasi, Beda Pula Pilihan Kondom Favorit, Benarkah?

8. Jangan buang kotak jika tak berniat memakai semuanya  

Selalu biasakan meninggalkan stok kondom yang belum terpakai di dalam kotaknya.

Sebab, menempatkan di luar kotak akan mengakibatkan kondom mudah tergores, atau rusak akibat himpitan benda lain. Misalnya, kunci, pena, atau benda tajam lain.

Tentu kondisi itu akan mengakibatkan kerusakan, dan sialnya, sulit diidentifikasi dengan kasat mata saat akan digunakan. 

9. Kesalahan para pemula

Ada banyak hal yang mungkin dilakukan oleh para "pemula" dalam menggunakan kondom.

Misalnya, saat memilih pelumas yang keliru, menggunakan dua lapis kondom, atau pun memakainya dengan cara yang tak tepat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com