Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2018, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Misal, Jakarta Book Club. Setiap anggota disuruh bawa buku kesukaan dan harus di-sharing. Memang enggak terlihat rutin, tapi komunitasnya hidup," ujar Hepi.

Baca juga: Belajar dengan Buku Cetak Lebih Memuaskan Ketimbang Digital

Antusiasme para pecinta buku semakin terlihat pada acara-acara yang mengupas buku secara lebih spesifik, baik itu genre spesifik maupun judul buku spesifik.

Hepi mencontohkan salah satu kesempatan, saat praktisi bisnis Rhenald Kasali meluncurkan dua buku.

Ia mengaku kaget dengan jumlah pecinta buku yang hadir karena, melebihi ekspektasi.

"Pada saat book review yang datang banyak banget, dan juga berbicara soal generasi millenial sekaligus generasi masa lalu yang mulai belajar media sosial."

"Jadi sebenarnya masih banyak (yang mencintai buku)," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com