Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2018, 21:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan intim tak hanya menyisakan memori kebahagiaan, tapi terkadang juga membuat tempat yang asalnya rapi, menjadi berantakan disertai noda-noda yang membekas.

Mary Gagliardi (pakar binatu sekaligus in-house cleaning Clorox), Patrick Janis (VP safety and compliance di Aftermath trauma cleaning and buohazard removal), dan Ben Soreff (House to Home Organizing) memaparkan tips tentang hal ini.

1. Sperma

Hindari sperma bercampur terlalu lama dengan benda-benda yang mengandung pemutih.

Sebab, Soreff menjelaskan, sperma kaya akan protein dan pemutih bisa mengubah noda protein menjadi warna kekuningan.

Baca juga: Cermatilah, 6 Cara Memperbanyak Jumlah Sperma

Soreff juga menjelaskan, sperma yang belum mengering lebih mudah dibersihkan.

Ia menyarankan, penggunaan pembersih dengan kandungan enzim. Lakukan ini sebelum mencuci kain tersebut masuk ke mesin cuci.

Namun, untuk noda sperma yang sudah mengering, Soreff merekomendasikan penggunaan cuka dan baking powder atau hidrogen peroksida.

Kandungan tersebut berguna untuk mencairkan noda, dan "penyedot" kotoran.

Tapi ingat, jangan campurkan bahan itu semua, gunakan cukup salah satu.

Jika sudah dibersihkan, barulah kita bisa mencucinya di mesin cuci.

2. Cairan vagina, urin, dan keringat

Cara menghilangkan noda-noda berbeda ini cukup menggunakan satu cara yang sama.

Janis menyarankankan penggunaan tiga persen hidrogen peroksida pada noda. Kemudian keluarkan noda tersebut sebanyak yang kita bisa, sebelum menaruh kain ke dalam mesin cuci.

Jangan gunakan air panas, hingga kita memastikan telah mengeluarkan noda tersebut sebanyak yang kita bisa.

Sebab, panas bisa membuat noda semakin menempel.

Baca juga: Hai Wanita, Pahamilah Beragam Penyebab Infeksi Vagina

Sementara, Gagliardi mengaku selalu merekomendasikan pembersihan dengan air dingin sebelum perawatan dilakukan.

Hal tersebut berguna untuk menghindari noda tersebut menempel secara permanen.

Setelah perawatan tahap awal dilakukan, barulah bisa digunakan air yang lebih hangat.

3. Feses

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com