Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secangkir Espresso On The Rock dari 3 Biji Kopi Berbeda, Pas!

Kompas.com - 08/05/2018, 06:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kopi kini menjadi salah satu sajian yang erat kaitannya dengan gaya hidup. 

Karena itu, kopi pun punya ragam campuran dan varian. Salah satu varian sajian kopi yang tak pernah lekang adalah espresso. 

Espresso berasal ekstrak dari biji kopi yang diproses dengan mesin tekanan tinggi. Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa espresso adalah sari dari biji kopi yang padat dan kental.

Dalam bahasa Italia, espresso berarti express atau "cepat" karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan.

Espresso sering digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat kopi lain, misalnya, cappucino, flat white, hingga latte.

Tapi, espresso sebenarnya bisa diminum tanpa campuran, dan pasti enggak kalah nikmat. Crema berwarna keemasan di bagian atasnya juga menjadikan sajian ini sedap dipandang.

Jaman sekarang, espresso bisa disajikan dalam berbagai cara, seperti long black, americano, dan salah satu varian espresso yang tak boleh dilewatkan, espresso on the rock.

Untuk yang terakhir, Kompas.com berkesempatan menjajalnya di Black Campaign Coffee.

Jika espresso selama ini dikenal ada rasa pahitnya, maka di kedai di Pasar Lama, Tangerang, kopi ini datang dengan konsep berbeda.

Espresso di Black Campaign dibuat dari tiga macam biji kopi berbeda: Malabar, Toraja Sapan, dan Kerinci. 

Idenya sederhana, menyajikan espresso dengan taste beragam, namun tetap memunculkan rasa-rasa asli dari kopi itu sendiri.

"Kami ingin kenalkan rasa lain seperti manis, fruity dan lain-lain. Kami sebut ini special blend," kata pemilik Black Campaign Coffee, Sezar Milkiesadex Coert.

Biji kopi Malabar dipakai untuk memberi rasa balance, kemudian Kerinci untuk rasa yang bold atau tebal, dan Toraja Sapan untuk rasa herbal.

"Ada juga rasa fruity yang didapat dari Kerinci dan Malabar," katanya.

Betul saja, secangkir espresso yang dinikmati dingin dengan tambahan es batu dan sedikit air ini terasa berbeda di lidah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com