KOMPAS.com — Hubungan seks yang berapi-api sering dianggap hanya milik pasangan pengantin baru.
Semakin bertambahnya usia pernikahan, seks sering dianggap sebagai rutinitas yang akhirnya menimbulkan kejenuhan.
Pasangan di era modern ini sama-sama memiliki aktivitas yang padat. Begitu sibuknya, tanpa sadar kita menomorduakan hubungan di tempat tidur.
Bahkan, sebagian perempuan menganggap seks hanya sebagai rutinitas. Energi yang habis setelah seharian beraktivitas juga membuat banyak pasangan memilih gaya bercinta yang itu-itu saja. Tak heran jika terjadi penurunan gairah.
"Ini berbahaya sekali karena emotional bonding dengan pasangan sangat penting. Kita seharusnya bisa meningkatkan gairah dan menjaga hubungan tidak cuma di awal pernikahan, tapi sepanjang usia," kata psikolog Ajeng Raviando, MPsi dalam acara talkshow "Istri Resik Pernikahan Harmonis" di Jakarta, Senin (7/5).
Ajeng mengatakan, seks bukan cuma urusan fisik. "Ada sentuhan, belaian, dan keintiman. Ini hal yang sangat krusial dalam pernikahan," ujarnya.
Menurutnya, keterbukaan dan komunikasi dengan pasangan harus selalu dijaga, termasuk dalam mengutarakan keinginan dan kebutuhan kita terhadap hubungan seks.
"Tentu saja dalam mengutarakan sesuatu sebaiknya dengan afirmasi positif sehingga tidak ada yang tersinggung," saran Ajeng.
"Hubungan intim menurutku sangat terkait dengan keharmonisan rumah tangga. Suami istri tanpa hubungan intim lama-kelamaan kayak sahabat pena," kata wanita yang sudah menikah enam tahun ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.