Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, Pemicu dan Cara Atasi Dampak Penuaan pada Kulit

Kompas.com - 08/05/2018, 17:37 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Pertambahan usia merupakan hal yang mutlak tak bisa dihindari.

Namun, dampak penuaan pada kulit, masih mungkin "tertolong" dengan pemahaman tentang kulit, dan langkah antisipasi yang tepat.

Dokter Ariana Suryadewi Soejanto, M.Biomed -Dokter Pemerhati Kesehatan Kulit Biomedik Kekhususan Anti-Aging, memaparkan pandangan mengenai perawatan tersebut.

"Yang harus dilakukan adalah mencegah sebelum tua. Artinya, langkah-langkah harus dilakukan sebelum munculnya gejala anti-aging," ungkap Ariana.

Ariana hadir menjadi salah satu narasumber dalam acara peluncuran Natur-E Advanced, Anti-Aging Face Series, di Kemang, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

(Kiri-kanan) Aryana Jasiman, Senior Brand Manager Natur-E, Maudy Koesnaedy-Brand Ambassador Natur-E, dan Yustina Endang Setyowati, Business Development & Acquisition Director Darya Varia saat acara peluncuran Natur-E Advanced, Anti-Aging Face Series, di Kemang, Jakarta, Selasa (8/5/2018).KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO (Kiri-kanan) Aryana Jasiman, Senior Brand Manager Natur-E, Maudy Koesnaedy-Brand Ambassador Natur-E, dan Yustina Endang Setyowati, Business Development & Acquisition Director Darya Varia saat acara peluncuran Natur-E Advanced, Anti-Aging Face Series, di Kemang, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Pemahaman struktur kulit

Dalam kesempatan itu dia mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami struktur/lapisan kulit.

"Penuaan terjadi secara general, semua organ mengalami, cuma yang paling bisa kita lihat kulit. Kulit itu organ juga," ungkapnya. 

Ariana mengungkapkan, lapisan kulit dibagi dalam tiga bagian, yakni epidermis, dermis, dan hipodermis.

Epidermis adalah lapisan kulit paling luar. "Lapisan ini bisa keliatan, kulit kusam atau cerah," kata Ariana.

Sementara, Dermis adalah lapisan di bawah Epidermis, yang di dalamnya ada struktur kalogen dan elastin.

"Ini adalah serat yang menyokong kulit, kayak pondasi kulit," kata dia.

Ketika lapisan ini bermasalah, maka akan muncul keriput dan kerutan pada lapisan epidermis.

Maudy Koesnaedi, Brand Ambassador Natur-E berbagi cerita seputar perawatan kulit yang dijalaninya. KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Maudy Koesnaedi, Brand Ambassador Natur-E berbagi cerita seputar perawatan kulit yang dijalaninya.

Baca juga: Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Maudy Koesnaedi di Usia 43 Tahun

Lalu, Hipodermis lapisan paling dasar pada kulit. Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang merupakan "rumah" dari kelenjar keringat dan lemak, dan juga sel-sel kolagen.

Nah, di dalam jaringan ikat itu ada fibroblas, yang "bertugas" memproduksi kolagen dan elastin di lapisan dermis.

Ariana mengatakan, secara natural, produktivitas kalogen dan elastin akan mengalami penurunan seiring dengan terjadinya proses penuaan.

"Di usia 45 tahun sudah ada penurunan, pada usia 60 tahun, sudah amat kurang, sehingga kulit biasanya kendor banget," ungkap Ariana.

Pemicu dampak penuaan

Ariana menyebutkan, ada sejumlah pemicu dari "dalam" yang menyebabkan penuaan kulit.

Hal pertama tentu saja pertambahan usia. Lalu, faktor genetik, di mana ada orang-orang yang lebih cepat tua.

Kemudian, secara hormonal, wanita memang akan terlihat lebih cepat menua, dan pada gilirannya kondisi itu pun berpengaruh pada kulit.

Faktor internal terakhir adalah ras. Ariana mengatakan ada ras tertentu yang memang akan mengalami penuaan lebih dini.

Uraian di atas adalah bagian dari faktor pemicu penuaan yang pasti dialami, dan terjadi pada setiap orang.

Namun di samping itu, ada faktor eksternal yang bisa diatasi atau diantisipasi, hingga kulit bisa lebih sehat dan terawat.

Faktor eksternal itu adalah paparan sinar matahari, pengaruh minuman beralkohol, polusi udara, penggunaan zat adiktif, kebiasaan merokok, dan penggunaan kosmetik yang tak sesuai. 

Lalu, faktor lain yang mampu memicu penuaan pada kulit adalah stres dan kondisi kurang tidur. 

"Kalo udah kurang tidur, kantung mata akan muncul, jika kondisi ini berlanjut akan memicu radikal bebas, lalu menjadikan kulit kusam," kata Ariana. 

Percaya diri

Hal pertama dan utama yang harus dilakukan setiap orang adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan mencintai diri sendiri.

"Bagaimana mencapai rasa percaya diri tersebut?" kata Ariana.

Perawatan kulit untuk mengantisipasi proses penuaan tersebut akan memunculkan rasa percaya diri.

Face wash, salah satu dari enam rangkaian produk Natur-E Face Series yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (8/5/2018).KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Face wash, salah satu dari enam rangkaian produk Natur-E Face Series yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Hal itu dapat dilakukan dengan tiga langkah tepat, yakni pembersihan, pemberian nutrisi, dan perlindungan pada kulit.

Dengan tiga langkah tepat tersebut, kata Ariana, proses penuaan pada kulit dapat diantisipasi dengan lebih baik.

"Perawatannya harus rutin dari dalam dan luar. Enggak bisa kita sekali pake, lalu enggak ngefek, dan berhenti," kata Ariana.  

Lama perawatan

Perawatan kulit, menurut Ariana, harus dilakukan terus sampai kita dapat memastikan diri terhindar dari radikal bebas.

"Bisa enggak kita memastikan terhindar dari radikal bebas? enggak kan?" kata dia.

Penuaan di dalam tubuh terus berjalan, sehingga proses perawatan kulit pun harus dilakukan terus menerus.

Lalu, bagaimana dengan pertanyaan soal ketergantungan pada produk skincare?

Ariana menggarisbawahi perbedaan antara ketergantungan dan kebutuhan. "Kita ketergantungan enggak sama odol?" tanya dia. 

"Ya, kita butuh odol. Sama kayak skin care untuk merawat kulit terus-terusan. Masukin nutrisi, bersihkan, proteksi ya gitu terus," cetus Ariana. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com