JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya foto-foto instalasi karya seni di Museum Macan yang diunggah ke Instagram membuat Astari (26) penasaran dan ingin mengunjungi langsung Museum Macan.
Salah satu instalasi favoritnya adalah infinity room, atau karya 'Brilliance of the Souls' dari seniman asal Jepang Yayoi Kusama.
"(Penasaran) karena lihat di Instagram hits banget dan sekalian ingin tahu seni kontemporer. Keren aja lihatnya," ujar Astari.
Aktris sekaligus Penyanyi Bunga Citra Lestari juga berada di antara banyak pengunjung Museum Macan di hari pembukaan pameran Yayoi Kusama, Selasa (8/5/2018) malam.
Menurutnya, Museum Macan berhasil membentuk konsep museum yang unik dan berbeda sehingga menjadi daya tarik anak muda.
Baca juga : Museum Macan Dibuka November 2017
Selain instalasi karya seni Yayoi Kusama yang identik dengan motif polkadot, Bunga melihat Museum Macan memiliki ambience yang enak untuk dinikmati dan area galeri yang luas.
"Lebih modern dan lebih kekinian. Museum bukan cuma tempat buat melihat karya seni tapi juga bersosialisasi dengan banyak orang dan keren banget," kata Bunga.
Ia mengaku senang berkunjung ke museum saat berada di luar negeri. Namun, saat ini menurutnya tak perlu lagi berkunjung ke museum di luar negeri karena sudah ada Museum Macan.
"Museum Macan kayak sudah jadi perbincangan terutama di Jakarta. Mudah-mudahan yang di luar Jakarta bisa datang ke Jakarta untuk datang ke Museum Macan," kata wanita yang akrab disapa 'BCL' itu.
Inge (26), misalnya, karyawan swasta asal Yogyakarta yang penasaran karena banyak orang mengatakan Museum Macan mirip dengan Artjog.
"Katanya mirip-mirip sama Jogart konsepnya. Bedanya ini yang dipamerin (juga) koleksi pribadi," kata Inge.
Di samping itu, spot foto Instagramable di Museum Macan juga membuatnya lebih penasaran. Terlebih, ia mendengar tiket museum harus dipesan jauh hari agar tak kehabisan.
"Penasarannya makin jadi karena hype di medsosnya juga gila. Katanya sih Instagramable. 10 persen terpengaruh, lah," tuturnya.
Museum Macan yang memiliki tampilan kontemporer seolah mengubah citra museum yang terkesan kuno dan menjadi tempat belajar.
Lebih dari itu, masyarakat modern yang senang berfoto juga penasaran mengunjungi museum ini karena dianggap memiliki spot-spot foto yang menarik.