KOMPAS.com - Makanan cepat saji alias fast food menjadi salah satu jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi orang, termasuk di Indonesia.
Alasannya beragam. Mulai dari harga yang terjangkau, hingga penyajiannya yang cepat, sesuai namanya.
Tapi, tahukah kamu bahwa mengonsumsi makanan cepat saji bisa memengaruhi emosi seseorang?
Kesimpulan ini disampaikan penulis "The Happiness Diet", Rachel Kelly, seperti dikutip laman Business Insider.
Rachel menjelaskan, kentang goreng yang kita makan bersama dengan burger atau nugget sangat kaya akan transfat atau lemak trans.
Baca juga: Begini Awal Mula Makanan Cepat Saji Muncul...
Lemak trans mengacaukan keseimbangan asam lemak omega 3 dalam tubuh.
Sebuah penelitian pernah menemukan, rendahnya asam lemak omega 3 dalam tubuh bisa memunculkan mood yang buruk.
Efek lain dari kekurangan asam lemak omega 3 adalah pesimisme, depresi, dan agresi.
Tak hanya makanan di restoran cepat saji, namun soda diet juga memiliki ecek yang sama.
Soda diet mengandung pemanis buatan Aspartame yang menggantikan gula.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.