KOMPAS.com - Serangan terorisme kembali terjadi di Indonesia. Kali ini menyasar tiga gereja di Surabaya dan sejauh ini sudah 14 orang meninggal dan 41 orang luka-luka.
Siapa pun pasti berduka, cemas, dan ikut terguncang mengikuti pemberitaan aksi teror yang di luar batas kemanusiaan tersebut.
Walau tidak menjadi korban secara langsung, tapi rasa cemas timbul karena kehidupan kita ikut terancam dan kita merasa tidak punya kendali. Para ahli psikologi menyebutnya sebagai "fobia teror".
Meski kita merasa tidak berdaya menghadapi kejadian di sekitar kita, tapi kita bisa mengendalikan pikiran kita sehingga kecemasan itu tidak sampai mengganggu.
Berikut adalah 4 cara untuk mengatasi kecemasan yang sering timbul setelah kejadian serangan teroris, seperti diungkapkan psikolog Dr.Monica Cain:
1. Ambil jeda
Kita memang jangan sampai ketinggalan berita dari sumber terpercaya, tapi ada kondisi yang disebut "kebanyakan informasi".
Saat ini kita terpapar informasi dari televisi, internet, media cetak, media sosial, dan juga grup percakapan. Apalagi saat ada kejadian besar seperti serangan teroris.
Berita dan informasi yang bertubi-tubi seputar peristiwa terorisme itu berdampak besar pada kondisi mental kita. Akibatnya kita akan menjadi cemas dan takut.
Jika hal itu juga Anda alami, sebaiknya ambil jeda untuk "memberi makan otak dengan rasa takut". Pilih sumber berita yang paling terpercaya, bukan media sosial yang informasinya sering tidak akurat.
2. Tetap lakukan rutinitas
Serangan teroris yang berdekatan memang bukan hal sepele. Tetapi, jangan biarkan peristiwa itu mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.