Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2018, 07:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber netdoctor

KOMPAS.com - Serangan terorisme kembali terjadi di Indonesia. Kali ini menyasar tiga gereja di Surabaya dan sejauh ini sudah 14 orang meninggal dan 41 orang luka-luka.

Siapa pun pasti berduka, cemas, dan ikut terguncang mengikuti pemberitaan aksi teror yang di luar batas kemanusiaan tersebut.

Walau tidak menjadi korban secara langsung, tapi rasa cemas timbul karena kehidupan kita ikut terancam dan kita merasa tidak punya kendali. Para ahli psikologi menyebutnya sebagai "fobia teror".

Meski kita merasa tidak berdaya menghadapi kejadian di sekitar kita, tapi kita bisa mengendalikan pikiran kita sehingga kecemasan itu tidak sampai mengganggu.

Berikut adalah 4 cara untuk mengatasi kecemasan yang sering timbul setelah kejadian serangan teroris, seperti diungkapkan psikolog Dr.Monica Cain:

1. Ambil jeda
Kita memang jangan sampai ketinggalan berita dari sumber terpercaya, tapi ada kondisi yang disebut "kebanyakan informasi".

Saat ini kita terpapar informasi dari televisi, internet, media cetak, media sosial, dan juga grup percakapan. Apalagi saat ada kejadian besar seperti serangan teroris.

Berita dan informasi yang bertubi-tubi seputar peristiwa terorisme itu berdampak besar pada kondisi mental kita. Akibatnya kita akan menjadi cemas dan takut.

Jika hal itu juga Anda alami, sebaiknya ambil jeda untuk "memberi makan otak dengan rasa takut". Pilih sumber berita yang paling terpercaya, bukan media sosial yang informasinya sering tidak akurat.

2. Tetap lakukan rutinitas
Serangan teroris yang berdekatan memang bukan hal sepele. Tetapi, jangan biarkan peristiwa itu mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meningkatkan kewaspadaan memang perlu, tetapi menjalankan kehidupan secara normal seperti sebelumnya bisa mengurangi rasa cemas.

Ingat, tujuan utama para teroris itu adalah menciptakan ketakutan, jadi jangan berikan apa yang mereka mau.

Baca juga: Pascaledakan Bom di Surabaya, Kapolda Metro Jaya Tetapkan Jakarta dan Sekitarnya Siaga I

3. Terima ketidakpastian
Bila Anda merasa "lumpuh" atau mengalami serangan panik saat berada di tempat umum karena merasa akan ada serangan teror, mulailah untuk menerima ketidakpastian.

Seberapa pun Anda menyiapkan diri, kemungkinan menjadi korban akan selalu ada. Sama halnya seperti Anda menjadi hadiah miliaran rupiah dari bank atau pun tersambar petir.

4. Setelah kejadian
Peristiwa tragis bisa berpengaruh pada psikologis orang dalam berbagai bentuk, bahkan jika orang itu tidak ada di tempat kejadian atau tak punya hubungan dengan korban.

Kebanyakan orang mencoba dengan keras untuk tak memikirkan kejadian itu agar perasaan lebih tenang. Namun, hal ini justru kurang efektif.

Sebaiknya biarkan otak kita memproses apa yang terjadi dengan alami. Hindari mengobati diri sendiri dengan obat-obatan tertentu setelah kejadian traumatik, tanpa konsultasi dengan dokter.

Jika setelah beberapa minggu Anda masih terganggu, misalnya masih merasa cemas, susah tidur, atau terus kepikiran, segera konsultasikan dengan psikiater atau dokter.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber netdoctor
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com