KOMPAS.com - Hoaks atau berita palsu seringkali mendominasi media sosial belakangan ini.
Dalam aksi terorisme beberapa hari terakhir ini misalnya, banyak sekali kabar palsu alias hoaks yang membuat resah masyarakat.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus pandai memilah-milah informasi yang tepat. Tidak semua informasi yang beredar di media bisa kita terima begitu saja.
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi kebenaran berita yang beredar di sosial media ini?
Membedakan berita 'palsu' dan 'nyata' memang bukan hal yang mudah. Tapi, ini bukan berarti kita tak dapat melakukannya.
Dilansir dari psychologytoday, Sander van der Linden, seorang psikolog sosial dari University of Cambridge telah memaparkan lima indikator yang biasa terdapat dalam berita 'palsu.
Dengan mengenali indikator tersebut, kita bisa dengan mudah mengidentifikasi mana berita yang mengandung nilai kebenaran dan berita 'palsu'.
Berikut lima indikator yang biasa terdapat dalam berita 'palsu'.
1. Terdengar konyol untuk menjadi kenyataan
Jangan terjebak clickbait. Judul berita kerap dirancang khusus agar kita mengkliknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.