Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma yang Manis, Kenalilah Makanan "Pendongkrak" Gula Darah

Kompas.com - 16/05/2018, 21:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Alodokter

KOMPAS.com - Kamu merasa sudah mengatur pola makan dan memilih makanan, tapi ternyata kadar gula darah tetap meningkat?

Mungkin ini terjadi karena selama ini kamu hanya membatasi gula. Padahal banyak makanan lain yang dapat mendongkak kadar gula darah.

Tubuh memproduksi gula darah dengan mencerna makanan menjadi gula, kemudian digunakan sebagai energi.

Namun, kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat berbahaya, terutama jika kamu atau keluarga kamu mempunyai riwayat penyakit diabetes tipe 2.

Jika tidak dikelola, kamu berisiko mengalami gangguan pada penglihatan, ginjal, jantung, dan pembuluh darah.

Baca juga: Lensa Kontak Pintar, Mampu Pantau Kadar Gula Darah

Perhatikan pola makan

Makanan mengandung karbohidrat tinggi termasuk dalam salah satu jenis makanan yang perlu dibatasi, karena dalam proses pencernaan dapat meningkatkan asupan gula.

Makanan tinggi karbohidrat akan segera diubah tubuh menjadi gula darah. Semakin banyak karbohidrat yang dikonsumsi, maka akan semakin tinggi gula darah dalam tubuh.

Sayangnya, jenis makanan yang banyak dikonsumsi orang Indonesia merupakan jenis makanan tinggi karbohidrat, seperti nasi yang dikenal sebagai makanan pokok.

Oleh sebab itu, jangan lupakan asupan nutrisi lainnya demi membentuk pola makan gizi seimbang.

Sebaiknya kombinasikan berbagai jenis makanan, seperti protein, serat, dan lemak dalam sekali makan.

Hal ini akan membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dan mengurangi peningkatan kadar gula darah.

Makan tiap 3-5 jam sekali juga membantu menjaga kadar gula darah. Ini bisa dilakukan dengan tiga kali makan besar, diselingi dua kali makanan ringan.

Baca juga: Minum Kopi, Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Mengonsumsi makanan berkalori tinggi akan membuat tubuhmu menyimpan cadangan kalori dalam bentuk lemak.

Semakin tubuh kelebihan berat badan karena timbunan lemak, semakin sel-sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin, sehingga kadar gula darah meningkat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com