Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2018, 08:08 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita pasti sering merasa heran saat kulit memiliki efek terbakar alias sunburn—terasa perih, bengkak dan memerah—padahal sudah memakai tabir surya atau bahkan tidak terkena matahari sama sekali.

Ternyata, selain salah atau tidak sama sekali menerapkan tabir surya, ada kebiasaan sehari-hari yang menghasilkan efek serupa.

Sayangnya kita selama ini kurang sadar, sehingga efek tersebut terbiarkan.

Dikutip dari Reader’s Digest, berikut beberapa kebiasaan sehari-hari yang perlu diwaspadai.

1. Produk perawatan kulit 

Ilustrasi pria memakai pelembapJupiterimages Ilustrasi pria memakai pelembap

Menurut dokter kulit Alok Vij, banyak produk anti-penuaan dan jerawat justru menipiskan lapisan luar kulit atau mengatur produksi melanin, pigmen alami yang berfungsi sebagai perlindungan matahari.

Karena itu, perhatikan labelnya.  Jika produk mengandung retinol atau vitamin A, asam glikolat atau salisilat, atau hidrokuinon—kulit mungkin jadi lebih rentan terhadap sinar matahari.

Jadi hindari paparan sinar matahari langsung, beraktivitaslah di tempat berteduh, gunakan tabir surya, dan kenakan pakaian dan topi yang melindungi kulit. 

2. Parfum 

.VIA THINKSTOCK .

Percaya atau tidak, wewangian tertentu dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. 

Menurut dokter kulit Sonia Batra, parfum beraroma lavender, cedar, rosemary, bergamot, dan cendana sering mengandung bahan kimia sensitif.

Saat aroma ini terkena sinar matahari, maka ia dapat menyebabkan iritasi kulit dan hiperpigmentasi inflamasi.

3. Obat tertentu

Ilustrasi obat-obatantheevening Ilustrasi obat-obatan

"Obat oral tertentu untuk jerawat, seperti isotretinoin, dapat sangat meningkatkan risiko sunburn,” kata Batra. 

Dia melanjutkan, beberapa antidepresan, antihistamin, antibiotik, antijamur, dan antiperadangan juga menyebabkan fotosensitivitas tinggi.

Karena itu, pastikan bertanya kepada dokter apakah konsumsi obat-obatan tersebut mengharuskan untuk mendapat perawatan pencegahan sunburn.

4. Kaca mobil

Ilustrasi pria mengendarai mobilDaniloAndjus Ilustrasi pria mengendarai mobil
Ada dua jenis sinar ultra violet yakni UVA dan UVB.

DokterA Andrew Alexis mengingatkan, sinar UVB memang dapat dicegah oleh kaca jendela, namun UVA dapat menembus kaca dan masuk lebih dalam ke kulit. 

Karena itu, pemakaian tabir surya setiap hari sangat penting jika kita menghabiskan banyak waktu di mobil atau duduk di dekat jendela di tempat kerja. 

5. Makanan

Ilustrasi Ilustrasi
Alexis mengatakan, kekurangan niacin (vitamin B3) terkait dengan peningkatan sensitivitas terhadap matahari.

Daging, jamur, kacang, dan biji-bijian memang memiliki nutrisi sangat tinggi. 

Namun, makanan seperti limau, seledri, dan peterseli mengandung senyawa photosensitizing yang dapat menghasilkan reaksi seperti terbakar matahari. 

6. Sistem kekebalan terganggu

IlustrasiIPGGutenbergUKLtd Ilustrasi
Alexis mengungkapkan, kondisi atau perawatan yang menekan sistem kekebalan membuat kita berisiko tinggi terkena kanker kulit dan kerusakan akibat sinar matahari.

“Misalnya seperti terapi imunosupresif untuk mengobati lupus berat, psoriasis, atau kondisi rheumatologic, kemoterapi, atau HIV yang tidak terkontrol," katanya.

7. Salah membaca cuaca

IlustrasiTHINKSTOCKPHOTOS.com/ABykov Ilustrasi

Sekalipun berada di cuaca yang dingin atau berawan, risiko sunburn pun masih ada.

“Saat hari-hari berawan kita cenderung melupakan tabir surya, padahal hingga 80 persen dari sinar UV matahari masih bisa melewati awan," kata Batra. 

Karena itu, terlepas dari suhu dan cuaca, hindari matahari saat jam sibuk saat sinarnya paling kuat (antara jam 11 pagi dan 3 sore) dan jangan lupa oleskan tabir surya setiap hari

8. Tidak mengoleskan kembali tabir surya

Ilustrasi. Ilustrasi.

Penting untuk diingat agar selalu mengoleskan kembali tabir surya setelah berenang atau berkeringat.

"Gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi dan terapkan sekitar seukuran shot glass untuk menutupi seluruh tubuh," kata Vij.

9. Terlambat mengoleskan tabir surya 

Lindungi kulit dengan tabir surya.SHUTTERSTOCK Lindungi kulit dengan tabir surya.

Oleskan setidaknya 30 menit sebelum keluar, sehingga ada waktu tabir surya untuk meresap ke kulit. 

Kamu juga bisa memakai pakaian pelindung matahari untuk perlindungan ekstra.

10. Tidak memakai kacamata hitam

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Mata bisa rusak oleh matahari, pun saat berada di kolam renang atau pantai. 

"Cahaya yang memancar dari air menggandakan jumlah paparan pada mata," kata Vij. 

Kacamata polarized yang memiliki anti-UV adalah pilihan terbaik.

11. Tidak mengaplikasikan ke bibir

Ilustrasi pria memakai lip balmArt-Of-Photo Ilustrasi pria memakai lip balm

"Kulit tipis di bibir dapat dengan mudah menderita sunburn dan efeknya membuat bibir pecah dan keriput," kata Batra. 

Karena itu, penting mengoleskan lip balm yang mengandung SPF. 

12. Eksfoliasi di pagi hari

Ilustrasi membersihkan wajahTinatin1 Ilustrasi membersihkan wajah
Batra mengingatkan eksfoliasi di pagi hari sangat berisiko.

Pasalnya, aktivitas itu mengikis permukaan sel kulit mati yang berfungsi sebagai pelindung kulit lebih rentan di bawahnya.

“Kalau ingin melakukan eksfoliasi, lakukan di malam hari dan pastikan untuk menerapkan tabir surya di pagi hari,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com