Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Makanan yang Baik Disantap untuk Menu Berbuka

Kompas.com - 17/05/2018, 15:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Para tenaga medis di banyak negara menghadapi pasien dengan penyakit serupa setiap Bulan Ramadhan tiba. Beberapa di antaranya kram perut dan kembung.

Berpuasa lebih dari 12 jam akan membuat kita tergoda menyantap makanan apapun saat berbuka, padahal ini bisa membahayakan kesehatan.

Dr Hani Jaber, konsultan medis keluarga di Healthpoint, Abu Dhabi, menyebutkan setidaknya ada dua hingga tiga pasien setiap harinya pada Ramadhan 2017 lalu yang mengeluhkan soal sakit perut setelah berbuka.

"Ini biasanya disebabkan karena makan berlebihan," ujar Jaber kepada The National.

Setiap tahunnya, para dokter memberikan saran yang sama bagi Muslim yang berpuasa, yakni makan bertahap saat berbuka. Hasilnya langsung terlihat. Angka mereka yang mengeluhkan masalah kesehatan pada Bulan Ramadhan menurutnya stabil setiap tahunnya pada setiap rumah sakit.

Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk mengubah pola makan berlebihan saat berbuka puasa.

"Bayangkan perut kita adalah mesin mobil yang sudah dimatikan sangat lama. Saat dinyalakan kembali, kita butuh waktu pemanasan sebelum membuatnya berlari kencang. Hal yang sama kita aplikasikan pada sistem pencernaan," kata Jaber.

Kebanyakan saran medis menyarankan untuk mulai berbuka dengan makanan ringan seperti sup, diikuti dengan sholat magrib sebelum menyantap makanan selanjutnya.

Lamees El-Derbi, pakar diet bariatrik, menyarankan mulai dengan porsi kecil dan makan makann bernutrisi saat berbuka.

"Hindari makanan berlemak, minuman berkarbonasi, jus dan sirup dengan konsentrasi gula tinggi yang banyak disajikan pada Bulan Ramadhan," kata dia.

El-Derbi merekomendasikan asupan makan seimbang dari semua karbohidrat, protein dan lemak sehat. Juga direkomendasikan untuk mengkonsumsi sayur dan buah-buahan karena bisa menggantikan cadangan air yang hilang saat berpuasa.

Sementara itu, dokter sekaligus presenter Dr Ranj Singh menyampaikan pada BBC, banyak orang berbuka puasa dengan makanan tradisional Asia atau timur tengah yang seringkali digoreng dan mengandung lemak tinggi.

Pastikan mengasup nutrisi yang seimbang ke dalam tubuh. Di samping itu, makanlah makanan yang mampu melepaskan energi secara perlahan sehingga bisa menghilangkan rasa lapar kita. Seperti oat, biji-bijian utuh dan makanan tinggi serat lainnya.

Hal terpenting, pastikan tubuh kita tak dehidrasi dengan minum banyak air. Menurutnya, air sangat penting dan pastikan tubuh kita terhidrasi sepanjang waktu berpuasa agar tetap sehat.

"Tingkat hidrasi akan berdampak pada berapa banyak energi yang kita punya dan tingkat kesadaran kita selama berpuasa. Ini sangat penting," kata Ranj.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com