KOMPAS.com - Popularitas diet ketogenik untuk menurunkan berat badan dengan cepat tentu menggoda para ibu untuk menghilangkan berat badan setelah hamil dan melahirkan. Amankah dilakukan saat sedang masa menyusui?
Diet ketogenik atau disingkat diet keto memiliki pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
Diet ini sebenarnya sudah lama dipakai untuk mengatasi kondisi medis seperti gangguan kejang. Tetapi, dalam beberapa tahun terakhir lebih popular untuk menurunkan berat badan.
Penganut metode diet ini umumnya akan mengonsumsi banyak daging, sayuran, produk susu tinggi lemak seperti es krim dan butter, kacang-kacangan, atau santan.
Sumber karbohidrat seperti nasi, serelia, kentang, dan sumber gula, akan dihindari.
Para ahli menganggap diet ini punya kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya, karena kita membatasi makanan yang diproses dan kemasan, tentu kita akan makan lebih banyak nutrisi dan mengurangi gula.
Baca juga: 5 Tanda Diet Keto Menunjukkan Hasil
Sampai saat ini belum ada bukti yang menyebut diet rendah karbohidrat akan mengurangi produksi ASI atau membuat mutu ASI berkurang.
Walau begitu, pola makan yang ekstrem seperti diet keto ini tetap tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui.
"Pertama, karena diet ini melarang konsumsi banyak makanan yang sebenarnya sehat, seperti buah dan serelia utuh," kata ahli gizi Elizabeth Ward, penulis buku Expect The Best: Your Guide to Healthy Eating Before, During, and After Pregnancy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.