Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2018, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli setuju jika radiasi sinar matahari, stres, dan gen adalah faktor penyebab penuaan. Namun, bagaimana dengan makanan yang kita konsumsi?

Ahli gizi sependapat jika makanan tertentu bisa menyebabkan munculnya penuaan. Oleh karena itu, kita tak boleh sembarangan mengikuti nafsu makan yang berlebihan.

Laman Reader's Diggest  melansir 10 jenis makanan yang mempercepat penuaan.

1. Makanan yang dipanggang

Mengurangi komsumsi lemak trans sangat penting bagi kesehatan kita.

Ahli gizi dari New York bernama Keith-Thomas Ayoob mengungkapkan, lemak trans sering terdapat pada minyak sayur yang terhidrogenasi parsial.

Bahan ini sering ditemukan dalam makanan yang dipanggang. Oleh karena itu, penting untuk selalu membaca label bahan saat berbelanja.

Bahkan, kita mungkin harus mencari label itu karena pembuat produk terkadang meletakkannya di bagian bawah produk.

Cara ini dilakukan dengan harapan agar konsumen tidak melihatnya.

2. Produk susu

Meskipun reaksi tubuh setiap orang berbeda, pakar diet dan nutrisi Amy Shapiro mengatakan, beberapa orang bisa mengalami penuaan dengan cepat karena mengonsumsi susu.

Ini terjadi karena susu adalah makanan yang sensitif untuk orang dewasa. Jadi, penting untuk memperhatikan reaksi yang merugikan dan membuat perubahan.

Menurut ahli kesehatan Romio, makanan olahan susu dapat menyebabkan beberapa individu mendapatkan reaksi kulit.

Reaksi tersebut bisa berupa eksim atau psoriasis, gatal merah, bercak bersisik pada kulit yang merah, dan meradang.

"Makanan tersebut dapat memperburuk masalah kulit ini dan, sering kali, ketika kita tidak mengonsumsinya, kulit membaik," tambahnya.

Baca juga: Wajibkah Pilih Susu Low-Fat Saat Jalani Diet?

3. Protein tinggi lemak

Daging dan sosis mungkin sudah menjadi menu sarapan umum. Namun, pakar diet Paul Salter mengatakan, makanan tersebut mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang sangat tinggi.

Mengonsumsi makanan ini akan berdampak negatif pada kolesterol dan lipid darah. Selain itu, makanan ini juga berkontribusi pada penambahan berat badan dan peradangan.

Tentu saja ini akan berdampak buruk pada tubuh dan kulit kita.

"Protein tinggi lemak memerlukan waktu, energi, dan sumber daya yang signifikan untuk dicerna dan diserap," papar Paul Salter.

Inilah yang pada akhirnya, kata Paul Salter, mengambil suplai gizi dari sisa tubuh kita.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com