Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermati, 8 Tanda Produk Kosmetik Ancam Rusak Kulit Wajah

Kompas.com - 21/05/2018, 10:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengombinasikan produk satu dengan produk lainnya untuk wajah adalah hal normal.

Tapi, jika kulitmu menunjukkan reaksi tertentu, maka bisa jadi produk yang digunakan tidak cocok, dan bahkan justru merusak.

Berikut tanda-tandanya:

1. Rasa terbakar atau menyengat pada pemakaian pertama

Baik produk seperti pembersih, lotion, atau masker bisa menimbulkan rasa terbakar pada kulit.

Dermatolog dan pendiri Miami Skin Institute, S. Manjula Jegasothy, MD mengatakan, reaksi tersebut bisa jadi muncul sebagai tanda bahwa kulit kita alergi.

Reaksi tersebut juga merupakan mekanisme perlindungan kulit dari bahan-bahan yang dianggap menyerang.

Baca juga: 10 Macam Alergi Aneh, dari Ponsel hingga Makeup

Apakah itu berupa fragrance, pengawet, maupun zat aditif lainnya.

"Beberapa enzim dan masker berbahan dasar asam bisa menimbulkan rasa tersengat di kulit untuk beberapa menit."

"Jika kulitmu terasa terbakar, segeralah membasuhnya dengan air," kata Dermatolog dan pendiri DermWarehouse, Alan J. Parks.

Hal itu, kata dia, bisa menjadi tanda alergi terhadap sesuatu yang ada pada produk atau kulit kita terlalu sensitif dengan kandungan pada kosmetik itu.

2. Rasa sedikit terbakar saat menggunakan produk yang pernah digunakan

Skenario ini berbeda dengan jika kita menggunakan produk baru untuk pertama kalinya.

Kulit kita sebelumnya sudah terbukti bisa menggunakan sebuah produk secara berulang dan bisa menerima kandungan di dalamnya.

Dermatolog tersertifikasi dan kontributor RealSelf, Terrence Keaney, MD, menjelaskan, rasa semacam ini mungkin muncul sebagai efek samping terhadap pasien yang memiliki kondisi kulit sensitif, seperti eksim atau rosacea.

Terlebih jika produk tersebut mengandung alkohol atau bahan dasar yang mengeringkan.

"Pasien dengan kulit sensitif perlu berhati-hati dalam memilih produk agar sesuai dengan tipe kulit mereka," kata Dr. Keaney.

Kemungkinan lainnya adalah kita mengaplikasikan produk tersebut terlalu banyak atau terlalu sering.

Jegasothy menjelaskan, pemakaian produk biasanya hanya sebesar biji jagung untuk melapisi seluruh permukaan wajah.

"Jangan gunakan terlalu berlebihan atau lebih sering dari yang direkomendasikan. Penggunan berlebih tak akan membuat kulit jadi lebih baik, namun sebaliknya," kata dia.

3. Kulit kering dan mengelupas

Jika hal ini terjadi, --biasanya di sekitar hidung dan sudut-sudut mulut, artinya kamu menggunakan produk anti-jerawat terlalu banyak. Seperti retinoid atau benzoil peroksida.

Dermatolog tersertifikasi di Beverly Hills dan klinik University of Southern California, Tsippora Shainhouse, MD menjelaskan hal ini.

Baca juga: Perawatan Tambahan Saat Berpuasa Cegah Kulit Kering

Menurut dia retinoid topical digunakan untuk eksfoliasi kulit dan mengganti sel kulit dewasa dan akan menimbulkan iritasi ringan pada kulit.

"Produk tersebut memiliki kemampuan untuk menghapus garis halus secara perlahan, pigmentasi kulit dan menebalkan kulit untuk tampilan yang lebih muda," ujar Dr. Shainhouse.

"Meski begitu, jika menimbulkan iritasi terlalu parah di bagian yang sering diaplikasikan serta kulit memerah dan sensitif, maka perawatan tersebut dapat dikatakan tidak cocok untuk kulitmu."

Inflamasi kronis bisa menyebabkan kulit menjadi stres dan mempercepat proses penuaan.

Jadi, cobalah tinjau kembali resep retinoid tersebut untuk penggunaan sekali atau dua kali dalam seminggu.

Di samping itu, akan lebih baik jika melapisi wajah dengan moisturizer terlebih dahulu.

Jika masih menimbulkan efek iritasi yang parah, cobalah obat lainnya. Misalnya retinol turunan bahan dasar tanaman yang cenderung lebih ringan.

Jika masih juga terasa membuat kulit iritasi, pertimbangkan untuk tak lagi menggunakan produk tersebut.

4. Muncul ruam pada bagian yang terkena produk

Mungkin produk-produk yang kita lihat di majalah atau media lainnya terlihat menarik, misalnya memiliki bungkus produk dengan desain unik.

Namun, ingatlah bahwa setiap produk mungkin saja tidak diperuntukkan semua jenis kulit.

Bahan-bahan aktif yang terkandung dalam sebuah produk bisa saja menimbulkan iritasi kulit atau bahan yang menimbulkan alergi.

"Jika muncul ruam pada kulit dalam beberapa kali pemakaian, bisa jadi hal itu karena adanya pengawet, fragrance atau bahan kimia akrilat," kata Dr. Shainhouse.

Pertimbangkan untuk melakukan tes alergi terlebih dahulu di klinik dermatologi terdekat, sehingga kita mengetahui dampak ke depan dari penggunaan sebuah kandungan terhadap kulit.

Baca juga: Dikira Ruam karena Cukuran, Ternyata Wanita Ini Menderita Kanker

5. Kulit menjadi kecoklatan seperti terbakar

Jika kamu menyadari kemunculan bintik di kulit, titik-titik hitam atau noda terbakar di kulit, maka bisa berarti kamu belum menggunakan tabir surya dengan cukup.

Namun, jika kamu menyadari perubahan pigmentasi -terutama pada area tulang pipi, setelah mengaplikasikan produk baru selama beberapa hari/minggu, maka bisa jadi itu adalah reaksi alergi.

Para dermatolog menyebutnya paradoxical hyperpigmentation.

Ini biasanya terjadi terkait dengan kandungan tanaman yang mampu mencerahkan kulit, seperti asam kojik, arbutin, dan hidroquinon.

Dr. Jegasothy menganjurkan penghentian pemakaian jika ada reaksi kulit semacam itu. Kemudian, tunggu kulitmu seimbang terlebih dahulu.

"Menggunakan produk pemutih lainnya akan membuat kondisi kulit semakin parah," ujar dia.

Selain itu, apapun produk yang digunakan, selalu pastikan untuk mengaplikasikan produk dengan minimal 30 SPF, segera setelah membersihkan wajah.

Baca juga: Kulit Wajah Jadi Tipis Karena Eksfoliasi Hanya Mitos, Ini Alasannya

Hal yang sama pun dilakukan sebelum menggunakan moisturizer atau mengaplikasikan makeup.

Langkah ini penting demi memastikan kulit mendapat perlindungan penuh.

6. Kulit memerah dan iritasi setelah memakai produk anti-jerawat

Kebalikan dari apa yang banyak orang pikirkan, jerawat pada orang dewasa biasanya diakibatkan oleh bakteri atau minyak berlebih.

Kemudian, banyak yang menggunakan produk perawatan topical, seperti asam salisilat dan benzoil peroksida yang biasa diproduksi untuk jerawat pada usia remaja.

Hal itu bisa menyebabkan iritasi dan kulit lapisan teratas kering.

Alih-alih menghilangkan jerawat, produk tersebut justru membuat kulit semakin merah dan sensitif serta memperparah jetawat.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan produk yang digunakan non-komedogenik dan tidak mengandung mineral oil, cocoa butter, atau bahan yang menyumbat pori-pori.

"Kamu mungkin membutuhkan resep medis yang kuat, namun tidak kasar dan bisa ditoleransi oleh kulit," ujar Dr. Shainhouse.

Tanyakan kepada dermatolog terdekat untuk mengetahui rencana perawatan mana yang sesuai dengan kulit dan tipe jerawatmu.

7. Kulit lebih berminyak

Jika kulitmu terasa lebih licin daripada biasanya, bisa jadi itu merupakan tanda terkikisnya minyak alami wajah.

Kulit kita secara alami akan bereaksi sebagai tameng untuk menghalau kotoran dan radikal bebas yang datang dari lingkungab sekitar.

Proses tersebut dilakukan dengan menyeimbangkan kandungan minyak agar wajah tetap lembap.

Baca juga: Punya Masalah Kulit berminyak? Coba Konsumsi Makanan ini

Jika kamu mencuci wajah terlalu sering sehingga mengikis minyak alami di wajah, maka hal itu kurang baik untuk perlindungan wajahmu.

Dermatolog sekaligus pendiri Schweiger Dermatology Group, Eric Schweiger menjelaskan tentang hal ini.

Menurut dia, jika kita menggunakan produk yang tidak tepat atau wajah tak mendapat cukup pelembab, maka kulit akan memproduksi semakin banyak minyak.

"Carilah moisturizer atau serum yang mengandung asam hialuronat ketimbang minyak, untuk menghidrasi kulit. Selain itu, gunakan pembersih wajah yang lembut," ujar Dr. Schweiger.

8. Rasa gatal

Jika hal ini terjadi, maka kemungkinan kamu mengalami alergi terhadap produk perawatan kulit yang digunakan. Selain bisa pula apa yang kamu hirup dan makan.

Dr. Jegasothy menyarankan untuk menghentikan pemakaian produk dan memakainya kembali setelah beberapa minggu.

Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah rasa gatal tersebut muncul kembali atau tidak.

Baca juga: Penyebab Kulit Wajah Sering Gatal

Diperlukan waktu sekitar dua atau tiga minggu untuk menghapuskan alergi tersebut.

Jadi, tunggulah selama waktu tersebut sebelum mengenalkan produk itu kembali.

"Beberapa antihistamin yang mudah ditemukan di toko obat juga cukup efektif untuk mengurangi efek alergi di kulit dan meminimalisasi gejala gatal lebih cepat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com