Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat di Pesawat, Jangan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini

Kompas.com - 23/05/2018, 06:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sebuah studi 2017 di jurnal Frontiers in Nutrition menemukan, enam miligram kafein per kilogram berat badan (408 miligram untuk orang dengan berat 65 kg) memiliki efek diuretik.

Efek itu menyebabkan tubuh kehilangan cairan, natrium, dan kalium.

Menurut Mayo Clinic, kafein juga bisa mengakibatkan gejala seperti sakit kepala atau kram otot.

Baca juga: Rosso, Warung Kopi Pasar dengan Biji Spesial dari Kelimutu...

5. Keju biru

Bagi orang yang alergi susu, keju biru alias gorgonzola bisa menjadi masalah.

Keju biru adalah keju Italia bertekstur lunak dari susu sapi yang dipasteurisasi.

Jamur penisilin yang berwarna biru kehijau-hijauan ditambahkan pada keju ini, sehingga rasanya menjadi tajam dan pedas.

Mengonsumsi keju jenis ini kian menjadi masalah karena reaksi alergi terjadi saat berada di ketinggian, di mana tekanan udara dan tingkat oksigen terbatas.

Menurut Aerospace Medical Association, orang yang memiliki penyakit pernapasan sangat rentan saat berada di tingkat oksigen lebih rendah.

Ditambah, gejala pada perut karena alergi tersebut bisa memperburuk keadaan karena pasti bulak-balik ke kamar kecil.

6. Kacang

Kacang merupakan camilan praktis, tapi tidak bagi orang yang alergi dengan makanan tersebut.

Bahkan, jika ada orang yang memiliki masalah tersebut, membuka bungkus kacang saja tetap menjadi masalah, karena sirkulasi udara dalam pesawat berputar.

7.Salami 

Menurut artikel di American Journal of Clinical Nutrition, salami dianggap sebagai makanan histamin tinggi.

Bagi orang yang sensitif terhadap histamin, mengonsumsi makanan tersebut dapat memperburuk alergi hidung atau sinusitis.

8. Tap water

Memang, ada pilihan air kemasan saat penerbangan, namun tak jarang disediakan tap water atau air keran saat penerbangan.

Biasanya tap water digunakan untuk membuat kopi atau teh.

Di AS sudah berlaku aturan yang ketat, dengan mewajibkan maskapai penerbangan memeriksa sistem air dalam pesawat mereka setiap lima tahun sekali untuk menghindari keberadaan E. coli.

Baca juga: Daging Giling Kemasan Terinfeksi E.Coli

Sebuah studi 2015 di International Journal of Environmental Research dan Public Health menemukan, air keran pada dua pesawat yang diuji mengandung bakteri yang diketahui menyebabkan penyakit.

Karena itu, bawalah botol air sendiri, dan isilah setelah melewati pemeriksaan keamanan, dan sebelum naik ke pesawat.

9. Kacang polong, dan kacang lentil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com