Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Hidup Wanita Usia 20an yang Berpotensi Memicu Penyakit

Kompas.com - 23/05/2018, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat memasuki usia 20 tahun, sulit untuk menerima kenyataan bahwa penyakit-penyakit yang biasa menjangkit orang tua mungkin juga kita alami.

Faktanya, banyak kebiasaan di usia 20an yang memiliki dampak kesehatan jangka panjang, misalnya saja hobi begadang, malas minum air putih, atau tak tertarik berolahraga.

Oleh karena itu, penting untuk menyadari perlunya gaya hidup sehat sejak dini dan melakukn pencegahan.

Pimpinan dokter di Klinik Kesehatan Bupa, Dr Luke Powles mengingatkan pentingnya melihat kondisi kesehatan kita saat ini, ketimbang menerima konsekuensi kesehatan di 20 atau 30 tahun mendatang.

"Masalah kesehatan cenderung berkembang pada udia 40 atau 50 ke atas sehingga usia sebelum itu sangat penting," kata Dr. Luke kepada Cosmopolitan UK.

Meski penyakit jantung atau kanker jarang dialami orang usia muda, ada kebiasaan-kebiasaan yang diasosiasikan dengan penyakit tersebut. Kebiasaan tersebut bisa menjadi masalah di kemudian hari jika tidak diubah.

Berikut daftar penyakit yang berisiko dialami perempuan usia 20an dan bagaimana mencegahnya memburuk di kemudian hari:

1. Melanoma

Dr. Luke menyebutkan, melanoma merupakan kanker kulit paling berbahaya yang bisa menyerang di usia dewasa berapapun. Seiring bertambahnya umur, risiko tersebut meningkat.

"Saat kita muda, kulit kita mungkin terpapar matahari lebih sering dan lebih lama. Paparan sinar ultraviolet yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan kerusakan DNA di sel kulit kita," ujarnya.

Senior Behaviour Change Adviser Bupa UK, Juliet Hodges menganjurkan agar perempuan usia 20-an melindungi kulit dengan tabir surya sepanjang tahun. Tabir surya, kata dia, tak hanya digunakan saat berlibur.

"Hindari mandi sinar matahari, terutama saat berlibur. Jika melakukannya, kamu perlu mengaplikasikan pelindung matahari dengan kadar SPF tinggi," ujarnya.

Baca juga: PCOS, Gangguan Hormon yang Sebabkan Sulit Hamil

2. Kesehatan mental

Sayangnya, bunuh diri menjadi penyebab kematian terbesar dari mereka yang berusia 20-34 tahun. Oleh karena itu, penting untuk lebih peduli dan melindungi kesehatan mentalmu untuk ke depannya.

"Jika kamu merasakan kecemasan atau stres, carilah bantuan dan tanyakan pada dokter jika kamu tak tahu harus melakukan apa," ujar Luke.

3. Merokok

Kita sudah berulang kali diingatkan bahwa merokok berbahaya, namun tetap saja banyak anak muda memiliki kebiasaan merokok.

Semakin lama kita menjalankan kebiasaan buruk tersebut, maka kerusakan yang ditimbulkan terhadap kesehatan akan semakin parah. Di samping itu, akan semakin sulit pula untuk berhenti.

"Jangan pernah memulainya. Meskipun realitanya banyak orang masih merokok dan memulainya di usia muda," ujarnya.

Menurut data statistik nasional UK, seperlima atau 21 persen perempuan muda berusia 16-24 tahun merokok.

Jika mereka merokok sepanjang hidupnya, kata Luke, maka mereka beresiko mengalami kanker paru-paru dan penyakit serius lainnya di kemudian hari.

Tidak hanya dampak kesehatan, merokok juga bisa merusak kolagen dan serat elastin ada kulit. "Jadi, merokok di usia 20an akan membuat kulit menua lebih cepat," ujarnya.

Juliet Hodges menyarankan untuk menghindari rokok dengan berbagai alasan yang melatarinya. Memang, hal ini tak mudah untuk dilakukan namun ingatlah bahwa kesehatan lebih penting.

Baca juga: Simak Metode Terbaik untuk Berhenti Merokok Selamanya

4. Penyakit hati

Meskipun penyakit liver atau hati jarang menyerang mereka di usia 20an, Dr. Luke menjelaskan bahwa ini rentan menyerang perempuan usia 40an.

Konsumsi alkohol dari usia 20an memiliki dampak besar terhadap risiko seseorang terkena penyakit hati.

Alkohol juga menjadi penyebab ketiga terbesar yang meningkatkan risiko pertumbuhan sel kanker. "Jadi, kamu akan berterimakasih dengan dirimu sendiri jika sejak dini menghindarinya," kata Luke.

Batasan konsumsi alkohol bagi perempuan adalah 14 unit perminggu. Namun, Juliet Hodges menuturkan, meskipun ada batasan tersebut bukan berarti kita bisa mengkonsumsi 14 unit dalam sehari.

Kita juga perlu mengecek sejarah kesehatan keluarga. Jika keluarga kita memiliki sejarah kanker, seperti kanker prostat, kanker usus besar, kanker payudara atau masalah kesehatan lainnya, misalnya stroke atau diabetes, mulailah ubah gaya hidup.

Mengenai kebiasaan sehari-hari, Juliet Hodges menjelaskan, butuh waktu sekitar 66 hari untuk membentuk sebuah kebiasaan. Meskipun hal ini bergantung pula pada setiap individu.

Jadi, apakah kebiasaan merokok, olahraga, menggunakan tabir surya, atau lainnya, bisa dibangun dalam sekitar 2 bulan untuk terus dilakukan sebagai kebiasaan jangka panjang.

"Kebiasaan yang kita bentuk di usia 20an, baik atau buruk, akan cenderung bertahan hingga bertahun-tahun kemudian," kata Hodges.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com