Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2018, 19:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Ketika seorang pecinta sepatu berkolaborasi dengan sahabatnya yang menyukai perhiasan, lahirlah produk alas kaki mewah bertabur manik-manik dengan merek PVRA (dibaca: pura).

Kara Nugroho yang seorang penggemar sepatu bersama dengan Putri Katianda, sahabatnya yang menyukai perhiasan, merupakan pendiri Pvra. Keduanya merupakan teman satu kamar saat sama-sama kuliah di Universitas Monash, Melbourne, Australia.

"Kami berdua dulu kuliah bisnis dan setelah lulus juga kerja kantoran. Tetapi kami ingin mencoba bisnis sendiri. Lalu terpikir untuk membuat sandal yang dihiasi manik-manik," kata Kara saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta (21/5).

Kara mengatakan, ia dan Putri mulai membuat rencana bisnis sejak tahun 2014. Namun, merek Pvra sendiri baru lahir di tahun 2015.

Founder Pvra: Putri Katianda dan Kara Nugroho.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Founder Pvra: Putri Katianda dan Kara Nugroho.
"Sejak awal kendala kami adalah mendapatkan produksi yang sesuai keinginan kami. Kira-kira ada 50 pasang sepatu yang gagal," kata Putri dalam kesempatan yang sama.

Putri mengatakan, semangat pantang menyerah memang harus dimiliki oleh para pelaku bisnis.

"Karena kami memang ingin membuat alas kaki yang bukan hanya cantik, tapi juga nyaman. Setiap barang sampel sebelum diproduksi akan kami pakai dulu, coba dipakai ke mana-mana untuk melihat nyaman tidaknya," tutur Kara.

Ia menambahkan, sandal yang mereka jual memang sesuai dengan selera pribadi mereka.

"Apa yang kami sukai, itu yang kami jual," katanya.

Hiasan manik-manik yang rumit pada semua sandal kulit Pvra ternyata dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar kantor Pvra di kawasan Radio Dalam Jakarta Selatan.

"Saat ini ada sekitar 20 ibu-ibu yang sudah kami latih untuk memasang manik-maniknya," kata Kara.

Toko offline

Menggandeng para influencer fashion dan kecantikan di media sosial, strategi marketing tersebut sukses membuat brand Pvra memiliki citra elegan dan berkelas.

Saat ini setiap bulan rata-rata Pvra berhasil menjual sekitar 1000 pasang sandal setiap bulan dengan harga perbuah mulai dari Rp 600.000.

Menurut Kara, setiap bulan Pvra mengeluarkan 12 koleksi sandal baru. Menjelang Lebaran ini, produksi pun ditambah untuk mengejar kenaikan penjualan.

"Setiap bulan kami terus kejar-kejaran. Baru selesai launching, sudah harus mikirin untuk koleksi bulan depan atau dua bulan lagi. Apalagi di bulan puasa ini," katanya.

Meski 80 persen penjualan Pvra dilakukan secara online, namun Kara dan Putri memiliki target untuk memiliki toko offline sendiri.

"Sekarang ini Pvra memang sudah ada di 3 toko di mal Grand Indonesia, Plaza Indonesia, dan Senayan City. Kami bekerja sama dengan pihak lain. Tapi inginnya punya toko sendiri," kata Kara.

Setelah Jakarta, Bandung, dan Bali, menurut Kara, ia berharap bisa membuka toko di Medan, Makassar, dan Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com