Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2018, 14:31 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki pakaian dari pewarna alam memang ramah lingkungan. Namun, perawatan pakaian dengan pewarna alam tidaklah mudah.

Jika salah merawat, justru warna pada kain akan luntur atau bahkan hilang sama sekali.

Founder Halomasin - yang bergerak mengembangkan kain Sasirangan dengan pewarna alam, Santika Syaravina, memberikan tips perawatan agar warna kain semacam itu tetap terjaga.

Pertama, saat pertama kali mencuci, rendamlah air dengan air garam, bilas dan keringkan.

Kedua, pastikan untuk tidak mencuci dengan deterjen. Cukup gunakan sabun cair atau lerak untuk pakaian halus.

Baca juga: Batik dengan Pewarna Alami Indonesia Memesona Publik Swedia dan Latvia

Ketiga, hindari penggunaan mesin cuci.

"Cukup pakai tangan, karena pakai mesin kan muter, nanti saat dikeringkan pigmen-nya keangkat," kata Santika kepada Kompas.com, Jakarta, Sabtu (26/5/2018).

Kain Sasirangan dengan pewarna alam dari HalomasinKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Kain Sasirangan dengan pewarna alam dari Halomasin

Keempat, dilarang mencuci dry clean karena justru bisa merusak warna.

Kelima, setelah dicuci, hindari terkena matahari langsung. Cari tempat di bawah atap dengan udara yang mengalir masuk keluar.

Keenam, saat menyetrika hindari terkena panas tinggi.

"Untuk lebih mudah, saat disetrika, pakaian pewarna alam perlu dilapisi kain di atasnya," ungkap Santika.

Ketujuh, jangan disimpan di tempat lembap karena berisiko terjangkit jamur.

Terakhir, hindari terkena air hujan, baik saat dijemur atau dipakai, dan air lain yang bersifat asam.

Baca juga: Ini Dia Pewarna Alami Batik Sejak Abad Ke-18

"Karena terpapar cairan seperti air hujan atau bersifat asam akan membuat kain luntur," tutup Santika.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com