JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit anak-anak yang memiliki posisi gigi tonggos (gigi atas terlalu maju) dan "cameuh" (gigi atas di belakang gigi bawah) yang bahkan bisa terbawa sampai dewasa.
Ternyata, gigi tonggos dan cameuh tidak hanya disebabkan oleh faktor genetis, melainkan juga dari kebiasaan anak sejak kecil.
Dokter spesialis Ortodonti sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Nada Ismah menyebutkan, kebiasaan tersebut di antaranya suka mengisap jempol atau menggigit kuku.
"Isap jempol akan memberikan dorongan yang kuat, (gigi) atas maju ke depan dan bawahnya mundur," kata Drg. Nada beberapa waktu lalu.
Kebiasaan lainnya adalah bernafas melalui mulut atau mulut sering dalam keadaan terbuka. Untuk kebiasaan bernafas melalui mulut seringkali juga disebabkan karena anak memiliki polip atau sedang flu.
Karena tak bisa bernafas normal melalui hidung, maka anak memilih bernafas melalui mulut. Akibatnya, mulut selalu terbuka.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Membuat Gigi Kuning
Drg. Nada menambahkan, selain kebiasaan tersebut bisa membuat gigi tonggos atau cameuh, hal lainnya adalah masalah psikis.
Kebiasaan anak mengisap jari menurutnya bisa menjadi indikasi masalah psikis, seperti anak terlalu dimanja, orangtua kurang kasih sayang, atau alasan lainnya. Sehingga kebiasaan tersebut perlu diteliti lebih lanjut.
Jika kebiasaan di atas masih terus dilakukan, orangtua harus membantu anak untuk menghentikannya. Selama anak masih dalam usia tumbuh kembang maka kebiasaan buruk tersebut bisa dihentikan dan masalah yang dikhawatirkan bisa dihindari.
Jangan sampai kebiasaan itu terbawa hingga dewasa karena akan sulit untuk pemulihan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.