Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Sosial Pengaruhi Pilihan Makanan Tak Sehat pada Anak

Kompas.com - 30/05/2018, 18:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Para influencer atau idola anak-anak di media sosial bisa membawa pengaruh buruk dalam hal pola makan.

Bila influencer itu mempromosikan makanan tidak sehat, anak-anak cenderung akan terpengaruh. Akibatnya banyak anak menjadi kegemukan.

Pola makan tidak sehat yang sering ditunjukkan oleh influencer antara lain makanan tinggi kalori dan bergula.

Demikian menurut penelitian terbaru yang dilakukan dengan menganalisa 176 anak untuk mengetahui reaksi mereka terhadap bintang media sosial.

Anak-anak itu dibagi dalam tiga kelompok. Setiap kelompok ditunjukkan gambar yang berbeda dari media sosial.

Satu kelompiok ditunjukan gambar dari tokoh favorit mereka yang mempromosikan camilan tak sehat.

Baca juga: Tips Jitu Menghindari Godaan Makan Makanan Tidak Sehat

Sementara kelompok kedua ditunjukkan foto yang mempromosikan makanan sehat.

Sedangkan kelompok terakhir, ditunjukkan foto yang mempromosikan produk bukan makanan.

Para peneliti menggunakan foto dari influencer bernama Zoella yang memiliki 10,9 juta pengikut, dan Alfie Dyes yang memiliki 4,6 juta pengikut.

Setelah mereka melihat gambar-gambar itu, anak-anak ditawarkan berbagai makanan ringan yang sehat dan tidak sehat, termasuk anggur, wortel, cokelat, dan permen jelly.

Hasilnya, anak-anak yang telah melihat foto yang mempromosikan makanan tidak sehat mengkonsumsi rata-rata 448 kalori.

Baca juga: Ternyata, Gula Batu Tak Lebih Sehat Dibanding Gula Pasir

Sementara mereka yang melihat makanan sehat atau gambar non-makanan hanya mengonsumsi 357 kalori, atau menurun 26 persen.

"Jika kita menunjukkan iklan minuman tradisional kepada anak-anak, maka preferensi mereka untuk minuman itu meningkat," papar Anna Coates, selaku pemimpin riset.

Ia memaparkan jika riset ini bermaksud menguji reaksi anak-anak terhadap bintang sosial media.

Para ahli menyebut, peraturan mengenai iklan makanan tidak sehat seharusnya tidak terbatas pada televisi dan media konvensional, tapi juga media sosial.

Inggris dan Amerika Serikat saat ini menghadapi epidemi obesitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com