Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2018, 05:32 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berpuasa memiliki banyak manfaat kesehatan. Termasuk puasa yang dilakukan di Bulan Ramadhan.

Namun, tahukah kamu bahwa puasa kemungkinan juga bisa membuat kita awet muda?

Ahli kecantikan dan Anti Aging dari Klinik Estetiderma, dr. Liza Widjaja M.Biomed, M. Pharm menjelaskan, dari beberapa teori penuaan terdapat istilah 'calorie restriction theory'.

Penelitian tersebut sudah ada meski masih terbatas pada hewan.

Pembatasan kalori sebanyak sekitar 20-40 persen yang dilakukan saat seseorang berpuasa, dinilai berdampak pada kemampuan pembelahan sel.

Kemampuan pembelahan sel menjadi lebih panjang saat sedang melakukan perbaikan.

"Penelitian pada binatang yang puasa, terjadi pemanjangan lagi. Jadi sel bisa membelah lagi," ujar dr. Liza seusai talkshow bersama Kalbe di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Saat berpuasa, makan dan aktivitas tubuh seseorang akan berkurang. Pada kondisi tersebut, energi yang berada dalam sel beristirahat. Kondisi itulah yang menyebabkan gen sirtuin 1 (gen anti-penuaan) ikut meningkat.

Baca juga: Puasa untuk Umur Lebih Panjang

Namun, dr. Liza menambahkan, teori penelitian tersebut sebetulnya diperuntukkan puasa jangka panjang. Pada intinya seseorang diminta untuk tidak makan berlebihan dan tidak makan hingga kekenyangan.

Ini juga berlaku untuk puasa di luar Bulan Ramadhan.

"(Puasa) sesekali tapi kontinyu. Misalnya, ada puasa Senin-Kamis. Itu juga berguna," tuturnya.

Dr. Liza juga menyarankan kita agar lebih cermat dalam memilih makanan.

Misalnya, dengan mengurangi asupan kalori, menghindari makanan yang digoreng, hingga menghindari konsumsi karbohidrat sederhana.

"Saya sudah enggak pernah minum sirup karena itu salah satu yang mempercepat penuaan," tuturnya.

Gula dan karbohidrat sederhana akan memberi efek glikasi sebab kadar Advance Glycation End Products (AGEs) meningkat. AGEs akan menumpuk di tubuh dan tidak bisa dikeluarkan kecuali kita berolahraga aktif.

Kadar AGEs yang semakin tinggi akan berdampak pada kerusakan protein. Padahal, protein ada di semua organ tubuh.

Hal itulah yang membuat tubuh mengalami penuaan lebih cepat.

"Termasuk misalnya mata. Mata katarak, itu kolagen yang terglikasi. Kalau kulit, kolagen. Jadi semua penyakit penuaan berhubungan dengan kerusakan protein yang ada di tubuh kita terus menerus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com