KOMPAS.com - Berburu baju baru biasanya dilakukan menjelang Lebaran. Hal ini merupakan salah satu ungkapan syukur di hari istimewa.
Seperti apa baju Lebaran yang jadi buruan?
Tren baju Lebaran dari masa ke masa berbeda, tergantung tren busana saat itu. Ingin tahu seperti apa tren busana Lebaran pada era 1970-an hingga 2000-an?
Dekade 1970-an: Tradisional dan simple
Kebaya masih merajai model busana kaum hawa pada Lebaran di era 1970-an.
Meski demikian, perempuan pada era ini telah memodifikasi kebayanya menjadi lebih modern.
Seperti diberitakan Harian Kompas, 26 Agustus 1976, tren busana pada tahun 1970-an mengusung tema yang lebih berani dari sisi warna.
Baca juga: Tren Busana Muslim Millenial, Gemar Mix & Match Pakaian
Misalnya, menggunakan warna-warna gelap pada siang hari. Warna-warna itu di antaranya, hitam-putih, biru tua, merah hati (marun), dan abu-abu.
Kebaya pada zaman ini juga sudah dimodifikasi sedemikian rupa, seperti menggunakan lengan pendek dan tidak harus memakai kain jarit sebagai bawahan.
Jika menggunakan kebaya berwarna polos, maka kain yang digunakan harus berwarna senada. Kebaya yang sewarna dengan kainnya banyak diminati orang pada zaman ini.
Selain kebaya, baju kurung juga mendominasi tren busana Lebaran pada 1970-an.
Untuk baju jenis ini, modifikasi yang dilakukan bahkan lebih berani, seperti baju kurung berpotongan dada rendah dan berkerah sabrina.
Baca juga: Pesan Kebersamaan Di Balik Koleksi Busana Muslim Itang Yunasz
Meski sudah semakin modern, aturan-aturan masih berlaku. Misalnya, penggunaan kebaya pendek dan kain berwiru harus dibarengi dengan selendang dan sanggul tradisional.
Dekade 1980-an: Berkreasi dengan busana tradisional