Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2018, 22:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

KOMPAS.com - Ketika kepala mendadak sakit, kamu mungkin akan langsung menuju ke lemari obat untuk meminum obat pereda nyeri yang tersedia di sana.

Karena ingin cepat sembuh, kamu lupa untuk memeriksa tanggal kedaluwarsanya. Setelah obat itu tertelan, kamu baru menyadari bahwa obat tersebut telah kedaluwarsa.

Tanggal kedaluwarsa obat umumnya tertera pada label atau kemasan obat.

Tanggal  yang tertera tersebut merupakan tanggal terakhir di mana pabrik farmasi atau produsen obat masih dapat memberikan jaminan penuh akan potensi obat dan keamanannya.

Dan, semua produsen obat, wajib mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada setiap produknya.

Dikutip dari Health, Margarita Rohr, MD, dari Universits New York, Pusat Kesehatan Wanita Langone Joan H. Tisch, mengatakan ada sedikit bukti ilmiah bahwa obat kedaluwarsa bisa menjadi toxic (racun).

Baca juga: Makanan yang Masih Layak Konsumsi Walau Kedaluwarsa

Racun tersebut, yang apabila kamukonsumsi dapat membuat sakit, sama seperti saat  kita mengonsumsi makanan busuk.

Meski tidak selalu berakibat buruk, namun yang jelas, obat akan kehilangan beberapa efektivitasnya setelah tanggal kedaluwarsa berakhir.

 “Seberapa banyak efektivitas yang hilang setelah tanggal kedaluwarsa, masih belum jelas, dan kemungkinan akan menimbulkan efek buruk bagi tubuh,” katanya.

Pada beberapa obat tertentu tanggal kedaluwarsa obat lebih penting daripada yang lain.

"Nitrogliserin -yang digunakan untuk mengobati nyeri dada- diketahui sangat cepat kehilangan efektifitasnya, karena itu obat ini tidak boleh digunakan melewati tanggal kedaluwarsa," kata dr. Rohr.

Obat lain yang sebaiknya tidak dikonsumsi setelah tanggal penggunaannya berakhir adalah antibiotik cair dan pilnya.

Juga ada beberapa obat yang disuntikan seperti Norepinefrin --digunakan untuk mengobati syok dan tekanan darah rendah. Untuk obat ini harus dibuang jika terlihat perubahan warna di dalam kemasan (ampul).

Baca juga: Tips Mudah Mengetahui Produk Kecantikan yang Kedaluwarsa

Apakah obat-obatan kedaluwarsa masih bisa digunakan?

Efektifitas beberapa produk obat diketahui bertahan lebih lama daripada tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label.

Untuk mengetahui apakah obat masih memiliki potensi meski telah melewati tanggal kedaluwarsa, Rohr merekomendasikan untuk mempertimbangkan tujuan awal kita mengambil obat tersebut.

"Jika kamu menggunakan pengencer darah seperti warfarin untuk mencegah pembekuan darah atau obat anti kejang seperti dilantin atau phenobarbital, penting untuk memastikan obat memiliki potensi penuh."

"Hal ini untuk membantu mencegah efek merugikan dari kegagalan pengobatan," kata dia.

Jadi jika setelah minum obat kedaluwarsa, kamu tidak merasakan efek apa pun seperti biasanya, itu pertanda obat tersebut telah kehilangan efektivitasnya. Sangat dianjurkan untuk membeli obat yang baru.

Baca juga: Tabir Surya Juga Bisa Kedaluwarsa, Kenali Tandanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Meetdoctor
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com