Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2018, 09:17 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Dalam waktu yang sama, edukasi terhadap masyarakat hingga produsen kemasan plastik juga terus dilakukan.

Namun, budaya masyarakat Indonesia yang beragam juga menjadi salah satu hambatan. Terlebih dengan kondisi geografis yang berpulau-pulau.

Baca juga: Adidas Luncurkan Koleksi Daur Ulang untuk Para Pecinta Yoga

Masyarakat perkotaan cenderung mudah diedukasi soal penanganan sampah. Tetapi masyarakat daerah seringkali terbatas dari segi fasilitas.

"Ya sudah akhirnya dibuang di laut. Apalagi pulau kecil. Itu karena sudah terbiasa juga," tuturnya.

Edukasi pun terus menerus dilakukan. Pemerintah Daerah kemudian dinilai sebagai ujung tombak dari situasi ini untuk memerbaiki fasilitas pengelolaan sampah di setiap wilayahnya.

"Komitmen ini harus terus dijaga bersama," tegasnya.

Target tinggi

Target yang disusun pemerintah dinilai sangat tinggi. Guru Besar Pengelolaan Udara dan Limbah Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Ir. Enri Damanhuri menilai, saat ini sebagian sampah plastik belum terkelola. Sehingga seharusnya, sampah dikelola dulu 100 persen secara bertahap.

Target pengurangan sampah hingga 30 persen menurutnya sangat besar.

"Buat saya itu terlalu besar. Target 30 persen tidak mudah karena pengelolaan pusatnya hanya di Jawa, Bali, di tempat lain tidak ada. Indonesia kan bukan hanya Jawa," kata Prof. Enri.

Prof Enri menjelaskan, ada tiga jalur sampah plastik, yakni masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA), masuk ke tempat daur ulang dan lingkungan.

Sayangnya, jalur terakhir dianggap paling besar. Sebab, jalur daur ulang (recycling) dianggap masih belum memungkinkan untuk mengurangi semua sampah plastik yang ada.

Sedangkan sampah plastik yang dibuang adalah sampah yang tidak bisa dijual.

"Hanya 20 persen pemulung yang mau mengambil itu. 80 persen dikemanakan? Kalau lari ke TPA tidak masalah, tapi oleh sektor informal dilarikan kemana? Laut, sungai, dikubur, dan sebagainya," ujar Prof. Enri.

Baca juga: Pengelolaan Sampah Diusulkan Jadi Indikator Penilaian Lurah dan Camat

Padahal, jika didalami lebih jauh, semua sampah plastik sebetulnya bisa didaur ulang dan memiliki nilai jual. Namun, butuh kerja seluruh pihak untuk mengelolanya secara tepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com