"Komitmen ini harus terus dijaga bersama," tegasnya.
Target tinggi
Target yang disusun pemerintah dinilai sangat tinggi. Guru Besar Pengelolaan Udara dan Limbah Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Ir. Enri Damanhuri menilai, saat ini sebagian sampah plastik belum terkelola. Sehingga seharusnya, sampah dikelola dulu 100 persen secara bertahap.
Target pengurangan sampah hingga 30 persen menurutnya sangat besar.
"Buat saya itu terlalu besar. Target 30 persen tidak mudah karena pengelolaan pusatnya hanya di Jawa, Bali, di tempat lain tidak ada. Indonesia kan bukan hanya Jawa," kata Prof. Enri.
Prof Enri menjelaskan, ada tiga jalur sampah plastik, yakni masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA), masuk ke tempat daur ulang dan lingkungan.
Sayangnya, jalur terakhir dianggap paling besar. Sebab, jalur daur ulang (recycling) dianggap masih belum memungkinkan untuk mengurangi semua sampah plastik yang ada.
Sedangkan sampah plastik yang dibuang adalah sampah yang tidak bisa dijual.
"Hanya 20 persen pemulung yang mau mengambil itu. 80 persen dikemanakan? Kalau lari ke TPA tidak masalah, tapi oleh sektor informal dilarikan kemana? Laut, sungai, dikubur, dan sebagainya," ujar Prof. Enri.
Baca juga: Pengelolaan Sampah Diusulkan Jadi Indikator Penilaian Lurah dan Camat
Padahal, jika didalami lebih jauh, semua sampah plastik sebetulnya bisa didaur ulang dan memiliki nilai jual. Namun, butuh kerja seluruh pihak untuk mengelolanya secara tepat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.