KOMPAS.com - Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya masalah kesehatan mental, dan bagaimana cara mengatasinya.
Belum lagi, kurangnya dukungan untuk penderita gangguan mental, yang ditambah dengan stigma negatif, sering membuat penderitanya enggan mencari solusi atas kondisi mereka.
Selain itu, ada banyak mitos keliru yang beredar di masyarakat yang semakin memperparah kondisi para penderita gangguan mental tersebut.
Baca juga: Empat Perilaku Ber-Medsos Ini Jadi Tanda Seseorang Alami Depresi
Laman Standard menguraikan lima mitos keliru tentang depresi, yang sering beredar dan terdengar.
1. Depresi bukan penyakit nyata
Meskipun telah tersedia pengobatan depresi yang bervariasi, hal ini masih belum tergolong sebagai kondisi medis yang serius.
Sebab, berdasarkan laporan Badan Layanan Kesehatan Inggris (NHS), banyak orang berpikir depresi adalah hal sepele, dan bukan kondisi kesehatan yang sebenarnya.
Tentu saja, ini merupakan pemikiran yang keliru.Depresi termasuk penyakit yang nyata dengan gejala yang benar-benar ada.
Mayo Clinic menyatakan orang dengan depresi sebenarnya memiliki neurotransmitter dan ketidakseimbangan hormon di otak mereka yang menentukan kondisi mereka.
Ketidakseimbangan ini juga menyebabkan suasana hati mereka memburuk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.